Yati Pesek dan Tim 9 Garuda Plus Bersyukur Pemerintah Menetapkan Hari Kebudayaan Nasional
Seniman senior asal Yogyakarta, Yati Pesek, yang tergabung dalam Tim 9 Garuda Plus, menyambut penuh syukur terbitnya SK tersebut.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seniman dan budayawan bersama kalangan lainnya yang tergabung dalam Tim 9 Garuda Plus mengucapkan rasa syukurnya karena perjuangannya membuahkan hasil.
Tim ini mendorong lahirnya Hari Kebudayaan Nasional (HKN). Dan akhirnya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi menetapkan Hari Kebudayaan Nasional melalui Surat Keputusan Menteri, yang akan diperingati setiap tanggal 17 Oktober.
Seniman senior asal Yogyakarta, Yati Pesek, yang tergabung dalam Tim 9 Garuda Plus, menyambut penuh syukur terbitnya SK tersebut.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung perjuangan ini, termasuk Persatuan Wartawan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PWI DIY).
"Kami datang ke sini khusus untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama PWI DIY. Berkat dukungan mereka, informasi perjuangan kami untuk mengusulkan Hari Kebudayaan Nasional dapat tersebar luas ke seluruh Indonesia," ujar Yati saat bersilaturahmi bersama Tim 9 Garuda Plus di Kantor PWI DIY, Jalan Gambiran 45 Yogyakarta, Rabu (16/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir anggota Tim 9 Garuda Plus lainnya, antara lain Yani Saptohoedojo, Yati Pesek, Esti Wuryani, Isti Sri Rahayu, Arya Ariyanto, dan Oni Wantara. Rombongan diterima langsung oleh Ketua PWI DIY, Hudono beserta jajaran pengurus.
Yati menekankan pentingnya keberadaan Hari Kebudayaan Nasional sebagai momentum memperkuat jati diri bangsa.
Menurutnya, kebudayaan merupakan kekuatan utama yang telah diwariskan para leluhur dan mengandung nilai-nilai luhur yang sangat relevan untuk generasi penerus dalam menghadapi tantangan zaman.
"Kebudayaan adiluhung ini harus kita lestarikan agar tetap bisa dipahami, dipelajari, dan dimiliki oleh anak cucu kita. Peringatan Hari Kebudayaan Nasional sangat penting, dan saya berharap semua pihak terus menjaga kekompakan, kerukunan demi kemajuan kebudayaan Indonesia," tegasnya.
Anggota Tim 9 Garuda Plus lainnya, Arya Ariyanto, menambahkan bahwa seluruh proses pengajuan Hari Kebudayaan Nasional telah mengikuti prosedur yang berlaku, dengan melibatkan tokoh masyarakat, Dinas Kebudayaan DIY, hingga Kementerian Kebudayaan RI.
Langkah-langkah yang ditempuh meliputi pengajuan proposal dan naskah akademik, penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD), hingga sosialisasi dan publikasi secara luas.
Ketua PWI DIY, Hudono menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi kerja keras Tim 9 Garuda Plus.
"Ini bukan keputusan sembarangan. Prosesnya sudah melalui telaah yang mendalam dan legalitasnya jelas melalui SK Menteri," kata Hudono.
Lebih jauh, Hudono menekankan pentingnya implementasi HKN secara substansial. Menurutnya, peringatan ini seharusnya tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi harus menjadi momentum nyata untuk menggali, merawat, dan mengembangkan kekayaan budaya daerah yang begitu beragam.
"Generasi muda perlu terus ditumbuhkan kecintaanya terhadap budayanya sendiri. Kebudayaan nasional adalah benteng untuk menyaring pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita," pungkasnya. (*)
Pernyataan Fadli Zon Soal Perkosaan Massal Mei 1998 Tuai Kritik, Ini Klarifikasinya |
![]() |
---|
Borobudur Jadi Saksi Peluncuran Kemitraan Strategis Budaya Indonesia-Prancis |
![]() |
---|
Menbud Fadli Zon: Waisak adalah Momen Refleksi Spiritual dan Pelestarian Warisan Budaya |
![]() |
---|
Para Menteri Ramaikan Mata Lokal Fest Tribun Network 2025, Menteri Fadli Zon Pun Nyatakan Bangga |
![]() |
---|
Fadli Zon di Retret: Daerah sebagai Ujung Tombak Pemajuan Kebudayaan, Harus Ada Sinergi Pusat-Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.