Pemkab Bantul Gencarkan Kampanye Pencegahan Stunting
Berdasarkan penimbangan balita per Februari 2025, tercatat 3.374 anak atau 7,91 persen balita di Bantul mengalami stunting.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Angka stunting di Kabupaten Bantul masih cukup tinggi. Berdasarkan penimbangan balita per Februari 2025, tercatat 3.374 anak atau 7,91 persen balita mengalami stunting.
Menyikapi hal itu, Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan menggencarkan kampanye pencegahan stunting. Terbaru, Pemkab Bantul melaksanakan kegiatan kampanye pencegahan stunting di Pendopo Dewisri, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Jumat (22/8/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara, menyampaikan dari total kasus stunting sebanyak 3.374 balita, sebaran paling banyak berada di Imogiri.
"Sebaran stunting merata di seluruh kapanewon. Namun, angka tertinggi ada di Kapanewon Imogiri," jelas Agus.
Ia menambahkan, salah satu penyebab stunting adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Karena itu, pencegahan stunting tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak.
"Upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum kehamilan terjadi. Setelah bayi lahir, pemberian ASI eksklusif sangat penting, dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI, serta pola asuh makan dan pola asuh balita," terangnya.
Baca juga: Dipolisikan Mantan Mahasiswinya, Dosen PTN di Purwokerto Ini Bantah Semua Tuduhan Pelecehan
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menekankan pentingnya pencegahan stunting untuk mendukung terwujudnya generasi emas 2045.
"Pencegahan stunting tidak bisa instan. Sejak anak dalam kandungan, pertumbuhan dan asupan gizinya harus benar-benar dijaga. Sayangnya, banyak orang tua masih memilih cara praktis, seperti memberi anak mie instan atau nugget sebagai lauk," ungkap Aris.
Ia juga menyinggung data prevalensi balita stunting hingga Maret 2025. Berdasarkan data tersebut, angka tertinggi tercatat di Kapanewon Srandakan sebesar 15,25 persen, disusul Imogiri 13,52 persen, dan Pundong 12,68 persen.
Aris mengajak para orang tua lebih sadar pentingnya gizi seimbang bagi anak.
"Anak perlu sayur-sayuran, buah, dan susu agar bisa tumbuh sehat," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Emi Masruroh, menambahkan pihaknya berkomitmen mendukung penurunan stunting di Bantul.
"Kami terus mendorong para ibu untuk mengonsumsi makanan sehat serta memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran yang bisa menunjang gizi seimbang anak," pungkasnya. (*)
Hingga Agustus 2025, Ada Dua Kasus Infeksi Cacing Pita Menyerang Balita dan Orang Dewasa di Bantul |
![]() |
---|
Program Genting Perkuat Penanganan Stunting di Sleman |
![]() |
---|
CKG Siswa di Bantul Berjalan Bertahap, Dinkes Terapkan Langkah Jemput Bola |
![]() |
---|
Podcast Spesial Peluncuran Fakultas Kedokteran UAJY : Wali Kota Yogya Tekankan Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Wabup Sleman Minta Kapanewon Susun Bagan Prioritas, Agar Penanganan Stunting Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.