API DIY: Lebih Baik Diversifikasi dan Kuatkan Pasar Domestik Ketimbang Terima Tarif Impor 19 Persen

Dengan kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat tersebut, Indonesia diperkirakan akan banjir produk impor dari Amerika Serikat.

The Indian Wire
ILUSTRASI - Ekspor impor 

Sebagai pengusaha tekstil, kebijakan tersebut justru akan menghancurkan industri pertekstilan.

“Kalau itu mandatori, itu kecelakaan bagi kami. Kalau kami dipaksa harus ambil semua katun dari Amerika, siapa yang akan menanggung impor katun? Perusahaan saya impor dari Korea Selatan dan Tiongkok,” ujarnya.

Terpisah, Pengamat Ekonomi UGM, Eddy Junarsin menambahkan untuk pengusaha di jangka pendek memang terpaksa menyerap biaya tarif dan memangkas profit margin.

Jalan keluarnya adalah menambah daya saing barang dan jasa yang dijual, sambil mencari berbagai pasar internasional yang lain.

“Diversifikasi pasar diperlukan. Yogyakarta punya banyak bakat bagus. Harusnya Yogya dapat menjadi technopark yang menghasilkan inovasi barang, jasa, dan teknologi. Selain itu, budaya dan wisata dapat ditingkatkan kualitasnya untuk menjadi atraksi internasional,” imbuhnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved