Lestarikan Warisan Budaya, Dispussip Gunungkidul Inventarisir Naskah Kuno di Tiga Kalurahan
Kepala Dispussip Gunungkidul, Kisworo, mengatakan semua naskah kuno yang telah didata akan menjadi tambahan koleksi khasanah budaya di daerah.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Gunungkidul terus melakukan upaya pelestarian warisan budaya berupa naskah kuno.
Terbaru, tim pendataan naskah kuno Dispussip melakukan pendataan dan inventarisasi di tiga kalurahan di Kapanewon Girisubo, yakni Kalurahan Jerukwudel, Karangawen, dan Songbanyu.
Dari hasil pendataan tersebut, sejumlah naskah kuno ditemukan dalam berbagai bentuk dan usia.
Di Kalurahan Jerukwudel, tim menemukan naskah milik Bapak Iduk berupa papan kayu berisi huruf, kode, atau simbol yang dahulu digunakan sebagai alat perhitungan penanggalan Jawa.
Sementara di Kalurahan Karangawen, tercatat dua koleksi naskah kuno milik Pak Sutawa dan Pak Tariyo.
Naskah milik Pak Sutawa berupa kitab berhuruf Jawa dan Arab yang diperkirakan berumur ratusan tahun, peninggalan dari orang tua terdahulu.
Sedangkan naskah milik Pak Tariyo berupa catatan kuno berusia lebih dari 50 tahun.
Adapun di Kalurahan Songbanyu, ditemukan koleksi berharga berupa Alquran kuno milik Pak Umar, yang juga diperkirakan telah berumur ratusan tahun.
Baca juga: PMI Gunungkidul Beri Apresiasi pada Sejumlah Pendonor Darah Rutin
Kepala Dispussip Gunungkidul, Kisworo, mengatakan semua naskah kuno yang telah didata akan menjadi tambahan koleksi khasanah budaya di daerah.
Selain itu, naskah-naskah tersebut akan melalui proses alih bahasa dan alih media secara digital.
"Langkah ini menjadi bagian dari pelestarian sekaligus memperluas wawasan masyarakat mengenai peninggalan sejarah lokal," ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (13/7/2025).
Dia melanjutkan tujuan semua naskah dialih media secara digital agar dapat dinikmati masyarakat secara luas, baik untuk kepentingan edukasi maupun riset.
Di mana, seluruh hasil pendataan naskah kuno ini nantinya akan tersedia melalui layanan online Parama Dhaksinarga
yang bisa diakses melalui portal resmi Dispussip Gunungkidul.
Harapannya, masyarakat dapat lebih mengenal dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di Bumi Handayani.
"Upaya ini juga menjadi bagian dari penguatan layanan minat khusus terkait literasi naskah kuno bagi warga Gunungkidul,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara, mengatakan hingga saat ini benda sejarah di Kabupaten Gunungkidul yang sudah teregister secara nasional potensinya yang sudah terlapor sebanyak 682 peninggalan.
"Dan dari data tersebut, yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sekitar 200 penetapan, dan data ini akan berkembang terus," ucapnya.
Dia mengatakan wilayah Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi sejarah yang tinggi.
Sebab, di setiap periode ditemukan benda sejarahnya baik dari masa sebelum kemerdekaan hingga pascakemerdekaan.
"Dari zaman prasejarah sudah ditemukan banyak peninggalan berupa menhir dan alat-alat prasejarah lainnya. Bahkan, memasuki masa zaman klasik juga ditemukan candi bercorak Buddha juga di sini. Artinya ini periode-periode ini peradaban sejarah yang ada di Gunungkidul ini sangat kuat potensinya," ungkap dia.
Maka dari itu, pihaknya pun mendorong masyarakat supaya sukarela melaporkan saat menemukan benda-benda bersejarah.
Pihaknya memberikan beberapa pembekalan dan pembinaan melalui kalurahan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
"Kami melakukan pembinaan kepada mereka. Apabila masyarakat atau Kalurahan aktif melaporkan ini ke pemerintah. Maka, ini akan jadi indikator dan potensi untuk memberikan poin penilaian terhadap Kalurahan tersebut," tandasnya. (*)
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Mendekati Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Sebut Belum Ada Permintaan Droping Air |
![]() |
---|
17 Pegawai Non ASN Gunungkidul Batal Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Kata BKPPD |
![]() |
---|
Hewan Ternak Mati karena Penyakit Menular, 14 Peternak di Gunungkidul Mendapat Kompensasi |
![]() |
---|
Bupati Gunungkidul Dorong KNMP Jadi Pemasok Kebutuhan Lauk di Program MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.