Ribuan Warga Kapanewon Srandakan Terdampak Kekeringan, Diduga Akibat Groundshill Jebol

Groundshill yang rusak diduga membuat arus aliran air Sungai Progo dari arah utara langsung mengalir deras ke arah selatan.

Dok.Istimewa
Ilustrasi kekeringan 

Lebih lanjut, pihaknya juga masih menunggu adanya rapat persiapan menghadapi musim kemarau yang digelar oleh provinsi. Sebab, biasanya menjelang musim kemarau akan ada rapat koordinasi bersama sejumlah stakeholder.

"Kalau prediksi BMKG yang awal-awal itu kan musim kemarau dimungkinkan berlangsung pada Agustus. Jadi September akan musim hujan. Tapi, saat ini ternyata kemarau basah, hanya saja tiba-tiba ada wilayah yang kondisinya tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan. Artinya tidak menentu," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved