Epidemiolog Sebut Gejala dan Cara Mencegah Penularan Varian Nimbus Covid-19
Varian Nimbus, kata Citra, saat ini berada dalam kategori VUM karena peningkatan jumlah kasus yang terpantau di beberapa negara.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Fatalitas biasanya terjadi pada mereka yang punya komorbid dan tidak memiliki riwayat vaksinasi.
Oleh karena itu, Citra juga menekankan bahwa vaksinasi memang tidak membuat seseorang 100 persen kebal, tapi sangat penting untuk mencegah keparahan.
Dengan tingginya mobilitas masyarakat antarnegara, kemungkinan varian Nimbus masuk ke Indonesia tentu sangat terbuka.
Oleh karena itu, Citra menekankan pentingnya surveilans aktif di fasilitas layanan kesehatan.
“Kalau ada gejala seperti flu, batuk pilek, segera istirahat, WFH jika memungkinkan, dan tetap gunakan masker. Etika batuk, cuci tangan, dan menjaga jarak itu kunci. Ini prinsip dasar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang harus kita pertahankan,” ujarnya.
Meski varian Nimbus merupakan bagian dari proses alami evolusi Covid-19.
Namun Citra mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan cara menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas, dan melengkapi vaksinasi, terutama bagi kelompok rentan.
“Peran serta masyarakat dan institusi kesehatan dalam melakukan pengamatan, pelaporan, dan edukasi sangat krusial untuk mencegah penyebaran secara luas dan menjaga stabilitas kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (*)
FKKMK UGM Canangkan Zona Integritas Bebas Wilayah Korupsi |
![]() |
---|
Antisipasi Penularan Covid-19, Dinkes Kota Yogya Pantau Kesehatan Jemaah Sepulang dari Tanah Suci |
![]() |
---|
Antisipasi Covid-19, Jemaah Haji DIY Dipindai Suhu dan Dites Swab saat Tiba di Tanah Air |
![]() |
---|
KISAH Adinda, Alumni SMAN 8 Yogyakarta yang Bisa Kuliah Gratis di FKKMK UGM: Rasanya Kayak Mimpi |
![]() |
---|
YIA Kulon Progo Waspadai Potensi Kasus COVID-19 dari Negeri Jiran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.