Harga Sejumlah BBM Non Subsidi Naik, Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Itu Sudah Tepat

Menurut Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi, keputusan Pertamina menaikkan harga sudah tepat. Ia menilai, kebijakan Pertamina

Kontan
Pertamax Green 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Sejumlah BBM non subisidi mengalami kenaikan harga mulai 1 Juli 2025. 

Adapun BBM non subsidi yang mengalami penyesuaian harga yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Kenaikannya bervariasi, mulai dari Rp 400 hingga Rp 580 per liter.

Menurut Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi, keputusan Pertamina menaikkan harga sudah tepat. Ia menilai, kebijakan Pertamina yang akan melakukan evaluasi secara berkala juga sudah ideal.

Selain harga minyak dunia, ada beberapa variabel lain yang menjadi pertimbangan untuk memutuskan harga BBM non subsidi.

“Keputusan harga BBM non subsidi dievaluasi secara reguler, dengan mempertimbangkan variabel harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap US dollar. Berdasarkan variabel tersebut, kenaikan harga BBM non subsidi sudah tepat. Sudah ideal,” katanya, Selasa (01/07/2025).

Meski ada kenaikan harga pada BBM non subsidi, namun BBM subsidi masih belum ada penyesuaian harga. Fahmy menyebut selama harga minyak dunia masih di bawah US$ 100 per barel, harga subsidi tidak perlu dinaikkan.

Kenaikan harga BBM subsidi akan menimbulkan dampak sangat besar bagi masyarakat dan berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi.

“Kenaikan harga BBM subsidi akan memicu inflasi, menurunkan daya beli, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved