DPRD DIY Harap Jembatan Pandansimo Bisa Segera Dibuka untuk Mobilitas Masyarakat
Peninjauan itu dilakukan untuk mengecek kondisi kesiapan Jambatan Pandansimo dan dorongan untuk segera dibuka bagi masyarakat
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DI Yogyakarta meninjau pengerjaan proyek Jembatan Pandansimo, Senin (30/6/2025).
Peninjauan itu dilakukan untuk mengecek kondisi kesiapan Jambatan Pandansimo dan dorongan untuk segera dibuka atau dapat dipergunakan oleh masyarakat.
"Ini sudah bulan Juni, kan harusnya segera dibuka untuk akses masyarakat kita dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo," kata Sekretaris Komisi C DPRD DIY, Koeswanto, saat meninjau Jembatan Pandansimo.
Selain itu, dorongan tersebut diberikan mengingat proyek Jembatan Pandansimo telah digarap sejak masa kontrak pada 17 November 2023 dengan waktu pelaksanaan selama 579 hari.
Walau begitu, pihaknya turut menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah membuatkan jembatan penghubung antara Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulon Progo, sehingga mempermudah mobilitas masyarakat.
"Terima kasih kepada pemerintah pusat karena jembatan ini sudah boleh dibangun di DIY. Kami warga DIY juga harus bisa merawat jembatan ini supaya jembatan ini tidak sia-sia dengan jembatan yang bagus seperti ini dan manfaatnya untuk masyarakat DIY pada umumnya," ucap dia.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD DIY, Suwardi, berujar jembatan nasional itu menjadi bagian dalam rangka membangun jalur lintas selatan yang nanti menghubungkan antara DIY dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kami perlu datang ke sini untuk mengetahui secara fisik atau bisa tahu, iki wis dadi opo durung to? (Jembatan Pandansimo sudah jadi belum?). Karena ini kan menjadi bagian yang ditunggu oleh masyarakat," ucap dia.
Baca juga: Proyek Jembatan Pandansimo Hampir Rampung, Dilengkapi Rancangan Anti Gempa
Hasilnya, jembatan terpanjang se-DIY itu sudah rampung dibangun, namun masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan penyempurnaan.
Walau begitu, pihaknya mengaku senang dan jembatan itu menjadi jembatan yang monumental di DIY, terutama di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo.
"Harapan kami ini memang menjadi bagian dalam upaya membangun Jogja secara luas. Ada pemerataan pembangunan ini nanti masyarakat bisa merasakan setelah jembatan ini bisa difungsikan dan Jalan yang menghubungkan sampai ke Kulon Progo sudah jadi," pinta dia.
Jembatan dengan panjang 2,3 kilometer dan lebar 24 meter itu, juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Apalagi, jembatan itu akan terhubung dengan jalan jalur lintas selatan (JJLS), sehingga akan berfungsi baik dan berdampak terhadap mobilitas masyarakat.
"Masyarakat kita yang ada di pinggiran selatan ini kan termasuk masyarakat marginal bagi DIY, sisi ekonomi kita juga di bawah Sleman, di bawah Kota Yogyakarta. Harapan kita, jembatan ini nanti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dengan JJLS yang nanti bisa difungsikan dengan baik," tutup dia.(*)
Sidang Kasus Mafia Tanah dengan Korban Mbah Tupon Mulai Digelar di PN Bantul |
![]() |
---|
589 PNS Pemda DIY Pensiun Tahun 2025, Begini Pesan Komisi A DPRD DIY |
![]() |
---|
Pemotor Terluka Usai Hilang Kendali dan Tabrak Pembatas Jalan di Kulon Progo |
![]() |
---|
Mayat Pria Ditemukan di Bantaran Sungai Oya Bantul, Ini Keterangan Polisi |
![]() |
---|
Lahan Seluas 4000 Meter di Bantul Terbakar, Diduga Karena Aktivitas Pembakaran Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.