Proyek Jembatan Pandansimo Hampir Rampung, Dilengkapi Rancangan Anti Gempa
Kini jembatan Pandansimo tersebut sudah sampai dalam tahap pengecekan dan penyelesaian atau finishing pekerjaan.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo disebut-sebut hampir rampung dan dapat dipergunakan oleh masyarakat pada tahun 2025 ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Pandansimo, Setiawan Wibowo, mengatakan kini jembatan tersebut sudah sampai dalam tahap pengecekan dan penyelesaian atau finishing pekerjaan.
"Progres sampai dengan saat ini sudah lebih 90 persen. Saat ini, kami fokus di pengecekan sarana dan prasarana jembatan demi keselamatan pengguna jalan nantinya," katanya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Minggu (22/6/2025).
Disampaikannya, selama proses finishing ini dipastikan tidak ada kendala, meski terdapat kondisi cuaca yang tidak menentu di area tersebut.
Saat disinggung terkait kapan jembatan tersebut beroperasi dan diresmikan, Setiawan mengaku belum bisa memastikannya.
Namun, Setiawan memastikan bahwa untuk pengoperasian jembatan ikonik baru di DIY itu akan dilakukan setelah seluruh hasil pengecekan dirasa sudah aman.
"Kalau untuk rencana peresmian sampai dengan saat ini, belum ada arahan lebih lanjut dari pimpinan kami," tutur dia.
Di samping itu, pihaknya juga sudah melakukan uji coba atau trial lampu spotlight monumen sculpture dan wall washer pada beberapa waktu lalu. Hasilnya, dinilai berjalan dengan baik.
"Setelah selesai pembangunan, Jembatan Pandansimo akan kami serahkan kepada Pemerintah DIY sebagai pihak pemohon, sehingga untuk operasionalnya bergantung dengan kebijakan pemerintah provinsi tersebut," tuturnya.
Baca juga: Muara Pandansimo Bantul Jadi Jujukan Wisata Baru Anak-anak Muda
Usut punya usut, proyek tersebut memakan anggaran lebih dari sekitar Rp800 miliar dan dilengkapi dengan rancangan anti gempa.
Di mana, terdapat teknologi lead rubber bearing (LRB) pada struktur bawahnya untuk meredam gempa.
"Jembatan Pandansimo memang dirancang untuk dapat menerima beban gempa, karena lokasi jembatan yang dekat dengan pusat gempa atau sesar opak," tutup Setiawan.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Bantul akan memiliki jembatan baru yang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang se-DI Yogyakarta.
Jembatan tersebut tak lain berupa Jembatan Pandansimo yang terletak di Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul dan menghubungkan Kabupaten Kulon Progo.
Kepala Balai Besar Pengadaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Jawa Tengah – DIY, Rien Marlia, mengatakan pembangunan Jembatan Pandansimo merupakan bagian dari rangkaian jalur trans selatan Jawa yang diharapkan dapat meningkatkan dan pemerataan ekonomi di bagian selatan Jawa.
"Dengan panjang 1.900 meter, Jembatan Pandansimo itu dijadwalkan akan rampung selama 408 hari kalender," ujar Rien saat memberikan sambutan Groundbreaking Pembangunan Jembatan Pandansimo, Senin (11/12/2023). (*)
Bantul Creative Carnival Meriahkan HUT ke-194 Kabupaten Bantul |
![]() |
---|
Prediksi BMKG: Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Cerah |
![]() |
---|
Koperasi Desa Merah Putih di Kulon Progo Bisa Ajukan Pinjaman Bank Himbara Maksimal Rp3 Miliar |
![]() |
---|
PAD Pariwisata Bantul Masih Jauh dari Target, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Dinkes Kulon Progo Catat Lebih dari 400 Pelajar di Wates Alami Gejala Keracunan Diduga dari MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.