Ratusan Warga di Sleman Terjangkit DBD Sepanjang 2025

Sepanjang Januari hingga pertengahan tahun 2025 terdapat ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sleman

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/M FAUZIARAKHMAN
ILUSTRASI: Demam berdarah dengue 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat, sepanjang Januari hingga pertengahan tahun 2025 terdapat ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bumi Sembada.

Walau demikian, tidak ada laporan kematian akibat virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut. 

"Data kasus DBD di Kabupaten Sleman ada 284. Alhamdulillaah kematian 0 (tidak ada),"kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Sleman, dr. Khamidah Yuliati, Sabtu (28/6/2025). 

Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit ini bisa disembuhkan namun juga dapat menjadi serius bahkan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. 

Cara pencegahannya dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan 3 M plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air dan mendaur ulang barang bekas. 

Selain itu, langkah plus dilakukan dengan menggunakan lotion anti nyamuk; pasang kelambu saat tidur; taburkan larvasida di tempat penampungan air; memelihara ikan pemakan jentik dan menghindari menggantung pakaian di dalam rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Meski tidak ada kematian akibat DBD, Yuli menekankan kewaspadaan tetap harus menjadi budaya. Satu rumah satu jumantik (Saru Sitik) harus menjadi kewajiban di setiap rumah dan pekarangan atau lingkungan masing-masing. 

"3M Plus juga harus dilakukan secara rutin dan teratur," imbaunya.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved