Rawat Budaya Gotong Royong Warga Melalui '1000 Pesona Lereng Merapi' di Hargobinangun Sleman
Festival Budaya Lereng Merapi bertajuk '1000 Pesona Lereng Merapi' akan digelar di Pakembinangun, Sleman, pada 22 November 2025 mendatang.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di Kalurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, bersiap menggelar perayaan akbar bertajuk "Festival Budaya Lereng Merapi - 1000 Pesona Lereng Merapi", pada 22 November 2025 mendatang.
Puncak perayaan HUT ke-79 Kalurahan Hargobinangun itu bakal menampilkan tarian kolosal 1000 penari, pelepasan 1000 ekor burung endemik, serta kenduri rakyat dengan 1000 tumpeng, 1000 jadah tempe, 1000 kopi lereng Merapi, dan 1000 susu sapi yang dibagikan gratis untuk pengunjung.
Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito, mengungkapkan bahwa penggunaan angka "1000" bukan sekadar branding, namun memiliki makna mendalam untuk mempersatukan kembali semangat gotong royong warga.
"Kami ingin meningkatkan rasa kegotongroyongan. Karena selama ini warga masyarakat ini berjalan sendiri-sendiri, ya. Kami pengin dengan adanya Tari 1000 ini menyatukan seluruh komponen warga masyarakat," katanya, melalui keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).
Semangat gotong royong terwujud nyata dalam sajian tari kolosal "Pesona Lereng Merapi" yang bakal dibawakan oleh 1000 warga dari seluruh wilayah RT di Hargobinangun.
Tarian tersebut, merupakan ciptaan baru yang menggabungkan berbagai potensi seni lokal seperti Jathilan, Badui, hingga Angguk.
Lebih dari sekadar perayaan, Amin menyebut, festival ini menjadi salah satu upaya strategis untuk me-rebranding kawasan wisata Kaliurang.
Pihaknya ingin menunjukkan kepada publik, bahwa destinasi lereng Merapi tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang hidup dan dinamis.
"Karena selama ini Kaliurang kan hanya melihat Tlogo Putri dan lain-lain. Tapi, kami ingin menampilkan dari sisi lain. Ternyata, di Kaliurang itu ada kebudayaan yang banyak sekali yang bisa ditampilkan," tambahnya.
Di samping itu, kolaborasi juga terjalin erat dengan para pelaku UMKM lokal. Mereka digandeng untuk menyediakan ribuan porsi kuliner gratis yang akan disajikan sebagai welcome drink bagi seluruh pengunjung yang hadir.
Dengan kolaborasi solid yang telah terbangun, ia berharap "Festival Budaya Lereng Merapi" dapat ditetapkan menjadi kalender event tahunan setiap bulan November.
"Selain pertunjukan kolosal, festival juga akan dimeriahkan dengan Kirab Budaya, Sendratari 'Hadeging Hargobinangun', donor darah, dan ditutup penampilan hiburan rakyat dari Saleho Karya Budaya serta Abah Lala," ucapnya.
Tim Publikasi Festival, Afrida Icha, menyatakan, persiapan telah mencapai 70 persen. Ia menyoroti peran vital anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna dan Forum Budaya Hargo Budoyo sebagai motor penggerak utama.
"Antusiasme anak-anak muda sangat tinggi. Salah satunya sebagai leader kami dalam menari. Dari tim koreografer menunjuk beberapa leader untuk mengajarkan tariannya kepada 1000 penari, dan itu 75 persennya adalah generasi muda," paparnya. (*)
| Pelaku Pembunuhan Wanita Muda di Sleman Ditangkap Selang Satu Jam Setelah Penemuan Mayat Korban |
|
|---|
| BREAKING NEWS : Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Muda di Gamping Sleman |
|
|---|
| Kecelakaan Kereta di Prambanan: KAI Tunggu Penyelidikan Polisi, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan |
|
|---|
| Keluh Kesah Warga Padukuhan Kembang Sleman soal Keberadaan TK di Masjid Wakaf |
|
|---|
| Wanita Tewas Leher Tersayat di Kontrakan Sleman, Polisi: Durasi 30 Menit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.