Kemenhub Tetapkan Potongan Aplikator untuk Driver Ojol Maksimal 15 Persen, Ini Respons JogjaKita

Penyedia jasa transportasi online asal Yogyakarta, JogjaKita, memastikan potongan biaya perjalanannya masih jauh di bawah aturan pemerintah

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
ILUSTRASI - Aktivitas mitra driver JogjaKita saat melayani konsumen. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menetapkan potongan aplikator untuk mitra pengemudi ojek online (ojol) sebesar 15 persen.

Pemerintah pun terus melakukan pemantauan terhadap para aplikator, supaya memenuhi ketentuan ambang batas maksimal biaya pemotongan tersebut.

Merespons aturan itu, penyedia jasa transportasi online asal Yogyakarta, JogjaKita, memastikan potongan biaya perjalanannya masih jauh di bawah aturan pemerintah.

Founder sekaligus Komisaris JogjaKita, Ibnu Sunanto, berujar, skema bisnis yang ditawarkannya sangat menguntungkan bagi seluruh mitra, termasuk driver.

"Kami hanya melakukan pemotongan sebesar 6 persen saja, sehingga sisa 94 persen menjadi hak driver sepenuhnya," tandasnya, Jumat (20/6/2025).

Dijelaskan, JogjaKita merupakan perusahaan aplikator lokal yang dijalankan dengan memegang prinsip nasionalisme, tanpa keterlibatan pihak asing.

Selain itu, pengalamannya menggawangi perusahaan bisnis digital sejak 2009 menjadi nilai lebih dalam menjalankan aplikator on demand services ini.

"Selain prinsip nasionalisme, hal lain yang patut dijalankan adalah nilai-nilai ideologi ekonomi, serta budaya yang ada di Yogyakarta," tandasnya.

"Budaya di Yogyakarta tidak hanya dalam berkesenian, namun menghargai seseorang dalam bekerja itu juga merupakan budaya yang berangsur punah," urai Ibnu.

Beroperasi selama lebih kurang empat tahun terakhir, JogjaKita saat ini sudah memiliki 1.200 mitra driver, serta ratusan restoran di Yogyakarta.

Bahkan, untuk para mitra restoran, pihaknya memastikan, JogjaKita tidak melakukan pemotongan biaya aplikasi sepeserpun.

"Sehingga, full 100 persen, sepenuhnya kita berikan kepada mitra bisnis atau restoran, kami tidak memotong sama sekali," tegasnya.

Rendahnya potongan aplikator pun disambut baik oleh Ardi, salah satu mitra pengemudi JogjaKita yang sehari-hari beroperasi di Yogyakarta.

Ia menilai, dengan sistem bagi hasil yang menguntungkan para mitra pengemudinya, JogjaKita menjadi lahan pencipta lapangan kerja.

"Dibandingkan dengan aplikator lain, JogjaKita potongannya sedikit, jadinya driver bisa mendapatkan lebih banyak," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved