Pemkot Yogyakarta dan STIA AAN Bersinergi, Perkuat Program Pengentasan Kemiskinan
Pemkot Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) AAN melanjutkan sinerginya untuk upaya pengentasan kemiskinan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) AAN melanjutkan sinerginya untuk upaya pengentasan kemiskinan.
Program Gandeng Gendong yang digalakkan eksekutif pun mendapat sambutan antusias dari perguruan tinggi, yang siap memberikan dukungan penuh.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mencanangkan upaya pendampingan melalui gebrakan 'One Village One University'.
Melalui gebrakan tersebut, kampus akan mendampingi satu kelurahan, untuk pengembangan kapasitas warga masyarakatnya secara berkelanjutan.
"Konsep Gandeng Gendong berarti yang kuat menggandeng yang lemah, kemudian yang mampu menggendong yang belum mampu," katanya, saat menghadiri peringatan Dies Natalis ke-46 STIA AAN Yogyakarta, Sabtu (14/6/25).
Hasto mengungkapkan, program tersebut menjadi sebuah model pemberdayaan yang terbukti berhasil mendorong kemandirian masyarakat di Kota Pelajar.
Untuk mendongkraknya, mahasiswa pun dapat dilibatkan melalui program magang tematik atau clerkship, sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan UMKM di masyarakat.
"Dengan semangat kolaborasi, kami meyakini STIA AAN akan terus menjadi bagian penting dalam pembangunan Kota Yogyakarta yang inklusif dan berdaya saing," terangnya.
Eks Kepala BKKBN RI itu menambahkan, indikator kemiskinan dewasa ini juga dilihat dari kecukupan konsumsi, seperti pemenuhan kebutuhan kalori dan protein.
Oleh sebab itu, Pemkot Yogyakarta menggagas program foodbank untuk menyalurkan makanan dari masyarakat yang mampu kepada yang membutuhkan.
"Sehingga, kami juga mengajak seluruh pihak, termasuk teman-teman dari perguruan tinggi, untuk turut serta dalam pengentasan kemiskinan di Kota Yogyakarta," ungkapnya.
Ketua STIA AAN Yayasan Notokusumo, Happy Susanto, menuturkan, dalam peringatan Dies Natalis ke-46 ini, pihaknya menghadirkan Orasi Ilmiah oleh dosen STIA AAN, Daris Julianto, S.IP.,
Orasi Ilmiah tersebut, memaparkan hasil penelitian mengenai implementasi collaborative governance dalam program Gandeng Gendong Pemkot Yogyakarta.
"Program ini menjadi pendekatan inovatif untuk mengentaskan kemiskinan melalui gotong royong antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan," cetusnya.
Ia pun menegaskan kesiapannya untuk menerjunkan mahasiswa STIA AAN dalam realisasi program pendampingan di lingkungan masyarakat.
Bukan tanpa alasan, program semacam itu memiliki dampak positif bagi mahasiswanya, agar tergerak menciptakan solusi konkret terkait beragam permasalahan warga.
"Ini sejalan dengan tema dies natalis kami, 'Celebrate, Collaborate, Innovate'. Mahasiswa menciptakan solusi, melalui satu proses yang tidak bisa hanya berdiri sendiri," tandasnya.
Sementara, Ketua Pengurus Yayasan Notokusumo, Samudro Tjondronegoro, menyambut baik inisiatif kerja sama yang digaungkan Wali Kota Yogyakarta.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap keberadaan dan pengembangan STIA AAN sebagai bagian dari ekosistem pendidikan dan pembangunan di Yogyakarta.
"Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus membangun STIA AAN sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun Kota Yogyakarta," pungkasnya.
Pemkot Yogyakarta Siapkan Jurus 'Mas Jos' untuk Tekan Produksi Sampah Harian |
![]() |
---|
Peringatan Hari Anak 2025 di Kota Yogya, Momentum Tumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini |
![]() |
---|
TMMD Tahap III 2025 Kota Yogya Rombak 10 Rumah Tidak Layak Huni di Mantrijeron |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Terus Berupaya Tekan Volume 70 Ton Sampah Per Hari |
![]() |
---|
Minimalisir Volume Sampah Menuju UPS, Pemkot Yogyakarta Kebut Upaya Pemilahan di Depo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.