Puluhan Diaspora Keturunan Jawa Gelar Kongres Diaspora Internasional di Gunungkidul 

Kegiatan ini sekaligus membuka kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan para diaspora yang ada di berbagai negara. 

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting.
CENDERAMATA - Perwakilan Diaspora memberikan cenderamata kepada Bupati Gunungkidul, Jumat (13/6/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 53 diaspora keturunan Jawa menggelar kegiatan Kongres Diaspora Jawa Internasional/Global Javanese Diaspora ke-6, di Sewokoprojo, Kabupaten Gunungkidul, pada Jumat (13/6/2025).

Berbagai kesenian ditampilkan untuk menyambut kedatangan mereka mulai dari tarian hingga musik tradisional.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan kegiatan ini membuka kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan para diaspora yang ada di berbagai negara. 

Terutama, kerja sama dalam bidang pemasaran produk UMKM Kabupaten Gunungkidul.

"Kita mengenalkan produk-produk UMKM, dan Alhamdulillah mereka tertarik membeli produk UMKM kita. Maka dari itu, Pak Wakil Bupati sudah saya minta untuk meminta kontak para diaspora ini, agar ada tindak lanjut menjual produk UMKM kita, dengan chanel yang sudah dibangun lewat diaspora ini," ujarnya usai kegiatan tersebut.

Menurutnya, jika kerja sama ini dilakukan akan mengurangi keraguan para UMKM untuk menjual produknya ke luar negeri, terutama ditakutkan akan scamming atau penipuan. 

"Kalau sudah ada jalinan kerja sama, masyarakat kita tidak perlu merasa takut lagi tertipu kalau mengirimkan barangnya, karena sudah ada jalinan kerja sama diaspora ini, saya rasa pasti akan lebih aman dan safety," paparnya.

Lebih jauh, dirinya turut mengapresiasi atas dipilihnya Kabupaten Gunungkidul sebagai lokasi gelaran kongres diaspora Internasional.

Pasalnya, selama ini kegiatan kongres hanya dilakukan di Keraton Yogyakarta.

"Kami berterima kasih kepada KPH Wironegoro yang menunjuk Kabupaten Gunungkidul menjadi tuan rumah kongres diaspora, yang selama ini hanya diterima di Keraton saja. Karena melihat komitmen kami tapi untuk menjaga budaya, jadi kami diuji coba untuk menjadi tuan rumah," ujarnya. 

Dirinya pun berharap agar kegiatan kongres diaspora ini bisa terus berlanjut dan diadakan di Kabupaten Pemkab Gunungkidul setiap tahunnya 

"Harapan ini bisa terselenggara setiap tahunnya, apalgi kami kemarin pun sudah ditawari untuk menjadi Sister City Belanda oleh KPH Wironegoro, mudah-mudahan bisa terealisasi", ucap dia.

ketua panitia, Ine Waworuntu, menambahkan kegiatan ini pertama kalinya gelaran kongres diaspora Internasional dilaksanakan di luar Keraton.

Menurutnya, kegiatan ini akan menjadi pengalaman menarik bagi para diaspora untuk mengenal lebih dekat budaya Jawa yang ada di Yogyakarta.

"Mereka sangat senang sekali bisa mengunjungi Kabupaten Gunungkidul. Apalagi, banyak dari mereka belum tahu Kabupaten Gunungkidul seperti apa. Tentunya ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka ," urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved