Diaspora Keturunan Jawa Masih Lestarikan Penggunaan Bahasa Jawa  

Masyarakat Diaspora keturunan Jawa masih terus berupaya melestarikan pemakaian Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Hank Dipokromo diwawancarai saat pelaksanaan Kongres Diaspora Internasional, pada Jumat (13/6/2025) 

Meski diakuinya, keluarganya tidak ada yang bisa berbahasa jawa.

Saat dirinya berbahasa Jawa, di rumah dijawab menggunakan bahasa Belanda.

"Anak-anak saya sudah tidak ada yang pandai bahasa Jawa, semua Belanda. Saya bahas Jawa hanya sesama orang Jawa, karena mereka tidak pandai," tuturnya.

Selain masih aktif berbahasa Jawa, Hank mengaku banyak dari mereka juga masih menjalankan adat tradisi khas Jawa.

Mulai dari tarian tradisional, musik, hingga hajatan khas Jawa.

"Di sana (Belanda), masih dijaga tradisi Jawa-nya, Orang Jawa jangan hilang jawanya," ucapnya.

Hal serupa juga dirasakan, Jakiem Asmowidjojo yang lahir di Suriname dan saat ini tinggal di Belanda selama 50 tahun.

Dirinya mengaku senang bisa kembali ke Indonesia terutama di wilayah Jawa.

Kakeknya lahir di Blitar, Jawa Timur, dan tinggal di Suriname. Sudah 15 kali ke Jawa tetapi dirinya belum pernah ketemu keluarga kakeknya di Blitar meski sudah mencoba ditelusurinya. 

"Senang bisa kembali ke kampung simbah. Meskipun, belum bisa bertemu dengan keluarga yang di sini," paparnya.

Meskipun begitu, Jakiem mengaku dirinya tetap mempertahankan identitasnya sebagai orang Jawa. Bahkan, anak-anaknya pun diajarkan berbahasa Jawa.

"Walaupun sudah tinggal di sana (Belanda) berpuluh tahun, tapi identitas Jawa tidak boleh hilang," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved