Ancaman Hama Bayangi Petani DIY di Tengah Cuaca Tak Menentu
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti mengatakan, kondisi iklim yang tidak stabil menyulitkan petani dalam menentukan
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Cuaca tak menentu akibat peralihan musim kemarau basah membuat petani di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berada dalam situasi dilematis.
Selain harus selektif memilih komoditas yang akan ditanam, mereka juga dihadapkan pada ancaman serangan hama yang mulai muncul di beberapa wilayah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti mengatakan, kondisi iklim yang tidak stabil menyulitkan petani dalam menentukan jenis tanaman.
Jika memilih menanam padi, pasokan air bisa menjadi persoalan. Sebaliknya, menanam palawija atau hortikultura pun tetap memerlukan pengelolaan air yang cermat.
“Jaga airnya agar tidak terlalu menggenang, karena memang cuacanya tak menentu,” tuturnya.
Di tengah tantangan cuaca, serangan hama seperti tikus dan wereng juga mulai terdeteksi di sejumlah daerah.
“Hama tikus kemarin ada di daerah Sleman dan Bantul, namun belum sampai menurunkan produksi,” jelas Syam.
Mengantisipasi hal tersebut, DPKP DIY telah menerapkan Pengelolaan Ulat Perang Terpadu (PUPT) sebagai strategi pengendalian. PUPT merupakan pendekatan yang menggabungkan pengelolaan pupuk, pestisida, air, dan tanah secara terintegrasi.
“Kami sudah mengadakan pengelolaan umpan terpadu (PUPT) menyusun strategi mengendalikan hama tersebut,” katanya.
Upaya tersebut sejauh ini dinilai cukup efektif. Meski terjadi peningkatan serangan hama, Syam memastikan belum ada dampak ekstrem terhadap produksi. Bahkan, produksi padi DIY tahun ini tercatat meningkat dibandingkan 2024.
“Serapan gabah sudah mencapai 100,8 persen dari target yang ditentukan Bulog,” bebernya.
Biro PBJ DIY Permudah Pelayanan untuk Optimalisasi Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
DPKP DIY Minta Petani Segera Tebus Pupuk Bersubsidi |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Sleman Melambung, Tertinggi Sentuh Rp42 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
PBJ DIY Optimalisasi BUMKal untuk Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
DIY Bakal Terima 100 Alsintan dari Kementan Bulan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.