Suheri Dianiaya Anggota Satreskrim Polres Cianjur Hingga Gigi Rontok dan Wajah Lebam

Suheri (45), warga Cianjur Jawa Barat ditangkap dan dianiaya oleh sejumlah polisi yang tengah berkendara dengan seorang rekannya

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
DAMAI : Kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap seorang warga yang dilakukan sejumlah oknum anggota Polres Cianjur diselesaikan secara kekeluargaan. Korban memaafkan para pelaku namun harus tetap diproses hukum. 

TRIBUNJOGJA.COM, CIANJUR – Suheri (45), warga Cianjur Jawa Barat ditangkap dan dianiaya oleh sejumlah polisi yang tengah berkendara dengan seorang rekannya di kawasan pertigaan Baros, Karangtengah, Cianjur.

Suherli menuturkan, peristiwa salah tangkap tersebut terjadi saat ia tengah berkendara bersama seorang rekan di kawasan pertigaan Baros, Karangtengah, Cianjur.

Polisi yang jumlahnya lebih dari satu tiba-tiba menyergapnya.

Saat itu Suheri sempat memberontak karena tidak mengetahui persoalan yang menimpanya sehingga disergap.

Polisi yang menyergap Suheri itupun langsung melakukan tindakan represif.

Sejumlah orang melakukan penganiayaan terhadap Suheri di lokasi penangkapan.

Tak berhenti di situ, polisi yang berasal dari Satreskrim Polres Cianjur tersebut juga melakukan penganiayaan saat memeriksa di kantor polisi.

Setelah dipastikan bukan target buruan, Suherli kemudian dipulangkan dalam kondisi luka dan memar.

Dikutip dari Kompas.com, kasus salah tangkap dan penganiayaan yang dilakukan oleh polisi ini akhirnya viral setelah diunggah ke media sosial TikTok.

Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik itu, terlihat wajah Suheri lebam di sekitar bagian mata.

Salah satu matanya tampak menghitam dan ia juga menunjukkan beberapa giginya yang rontok. 

Video tersebut sempat viral setelah diunggah empat hari lalu, tetapi kini telah dihapus dan digantikan dengan unggahan baru yang menyatakan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Suher mengaku dirinya sendiri yang menghapus video karena sudah ada kesepakatan damai dengan aparat kepolisian.

Keputusan tersebut diambil atas inisiatif pribadi tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun. 

"Iya, sudah saya hapus kontennya karena masalah ini sudah selesai, sudah islah. Tidak ada tekanan, ini murni inisiatif saya sendiri," ujar Suherli kepada Kompas.com di Mako Polres Cianjur, Selasa (10/6/2025) malam.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved