Yogyakarta Tak Hanya Gudeg tapi Juga Kopi yang Juara, Cek Potensinya

Selama ini Yogyakarta dikenal luas dengan kulinernya yang khas, seperti gudeg. Tapi siapa sangka, di balik citarasa makanan tradisional itu, ada kopi

www.beanmiles.co.uk
ILUSTRASI - Biji kopi 

Para peserta membahas berbagai aspek penguatan ekosistem kopi DIY secara menyeluruh mulai dari sektor hulu hingga hilir.

Tri Saktiyana menjelaskan bahwa Sri Sultan menekankan pentingnya perubahan pola pikir petani kopi. Menurutnya, para pelaku di sektor ini harus beralih dari pendekatan berbasis pengalaman tradisional menuju sistem industri yang terukur dan presisi.

“Kita berbicara tentang kopi dari hulu ke hilir, dari penyiapan lahan, penanaman, pengemasan, hingga penyambutan tamu di warung kopi yang harus mencerminkan budaya Yogyakarta,” kata Tri.

Ia menambahkan bahwa transformasi ini harus diwujudkan dalam praktik teknis konkret. Standar takaran dan durasi penyeduhan, misalnya, harus diperhatikan karena berpengaruh langsung terhadap cita rasa kopi.

Dengan menggabungkan pendekatan industri dan sentuhan budaya lokal, kopi DIY diyakini mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional.

4. Kolaborasi difasilitasi dinas terkait

Pemerintah Daerah DIY menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan budidaya kopi di berbagai kawasan potensial, termasuk di lereng Gunung Merapi dan Pegunungan Menoreh

Tri Saktiyana menegaskan bahwa kolaborasi dengan pemangku kepentingan industri kopi akan difasilitasi melalui dinas terkait.

“Kami terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua pihak. Penguatan ekosistem kopi membutuhkan sinergi antara petani, pengusaha, pelatih, hingga pemerintah,” ujarnya.

5. Ciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan

Tri juga mengingatkan bahwa transformasi ini bukan semata untuk menghasilkan kopi berkualitas, tetapi juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.

Ia mendorong seluruh pelaku industri kopi di DIY untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif.

“Dengan potensi geografis, kekayaan budaya, serta semangat kolaboratif yang dimiliki, kopi DIY berada di jalur yang tepat untuk tampil di panggung industri yang lebih luas tanpa kehilangan jati dirinya,” tutupnya.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved