Pembongkaran TKP Abu Bakar Ali Dimulai, Dukung Penataan Sumbu Filosofi
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar penataan kota sekaligus memperkuat fungsi dan mendukung pelestarian kawasan Sumbu Filosofi
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) resmi memulai proses pembongkaran Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) pada Senin (2/6/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar penataan kota sekaligus memperkuat fungsi ruang terbuka hijau (RTH) dan mendukung pelestarian kawasan Sumbu Filosofi, warisan budaya dunia UNESCO.
Pembongkaran dilakukan secara bertahap dengan pengamanan ketat guna memastikan keselamatan seluruh proses.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Chrestina Erni Widyastuti, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari transformasi tata ruang perkotaan menuju kota yang lebih hijau, berkelanjutan, dan ramah pejalan kaki.
“Proses pembongkaran berjalan adem ayem. Kami mulai dari atap. Pengerjaan dilakukan tenaga profesional karena materialnya akan digunakan kembali untuk pembangunan TKP Ketandan,” ujar Erni.
TKP ABA yang selama ini menjadi titik strategis parkir bus dan kendaraan wisatawan menuju Malioboro, akan dialihfungsikan untuk mendukung penataan Sumbu Filosofi.
Sumbu yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Kraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak ini telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 2023.
Pengurangan aktivitas kendaraan di titik-titik strategis menjadi bagian dari upaya mereduksi polusi visual dan mendukung identitas kawasan.
Baca juga: Pemda DIY Tutup TKP Abu Bakar Ali, Relokasi Pedagang dan Juru Parkir Dimulai
Seluruh area TKP telah ditutup dan dipagari. Pembongkaran dimulai dari bagian atap dengan estimasi pengerjaan antara satu hingga dua bulan.
Material bangunan yang masih layak akan diredesain untuk pembangunan fasilitas parkir baru di kawasan Ketandan yang tetap menunjang aktivitas wisata namun lebih tertata.
Dishub DIY juga telah menyelesaikan proses relokasi para juru parkir (jukir) dan pedagang dari TKP ABA ke eks Menara Kopi di kawasan Kotabaru.
Mereka diberikan waktu lima hari untuk pengosongan area sebelum alat berat seperti crane mulai masuk ke lokasi.
“Setelah atap dibongkar, crane akan masuk. Keselamatan adalah prioritas utama. Tidak boleh ada lagi aktivitas di dalam TKP ABA,” tegas Erni.
Pengalihan parkir bus wisata dialihkan ke dua titik, yakni TKP Ngabean dan TKP Senopati, melalui koordinasi intensif dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Sementara itu, eks Menara Kopi akan difungsikan untuk menampung kendaraan roda dua dan empat.
Buruh DIY Tuntut UMP 2026 Naik 50 Persen, Ini Tanggapan Pemda DIY |
![]() |
---|
Penataan Sumbu Filosofi, Ekonomi PKL Area Parkir Malioboro Justru Mati Suri di Eks Menara Kopi |
![]() |
---|
Sowan Sri Sultan HB X, Bupati Batang Gali Jejak Sejarah Keterkaitan dengan Kasultanan Yogyakarta |
![]() |
---|
TPAKD DIY Raih Penghargaan Nasional, Sri Sultan Tekankan Akuntabilitas jadi Fondasi Kebijakan Publik |
![]() |
---|
Penertiban Becak Motor di Malioboro Bakal Dimulai Bertahap, Pengemudi Minta Solusi Konkret |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.