Enam Kandidat Bersaing Jadi Sekda DIY, Empat dari Internal Pemda DIY

Seleksi jabatan strategis ini tak hanya menjadi ajang kontestasi internal, tetapi juga membuka ruang bagi kandidat eksternal dari luar provinsi.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
PURNATUGAS: Sekda DIY, Beny Suharsono, akan memasuki masa purnatugas pada 1 Juni 2025 mendatang. 

“Proses pengangkatan Pj Sekda sudah kami siapkan. Surat permohonan akan segera dikirimkan dan kami perkirakan proses evaluasi akan memakan waktu satu minggu hingga sepuluh hari ke depan,” jelasnya.

Jika berjalan sesuai rencana, Pj Sekda akan mulai menjalankan tugas pada 1 Juni mendatang.

Pekerjaan rumah

Menjelang masa pensiunnya, Beny Suharsono menekankan empat pekerjaan rumah besar yang harus segera diatasi oleh Sekda terpilih.

Pertama, percepatan penurunan angka kemiskinan yang hingga saat ini masih berada di angka 10,4 persen. Pemda DIY menargetkan angka tersebut berada di bawah dua digit sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Kedua, persoalan ketimpangan pendapatan antarwilayah, khususnya antara Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Rasio ketimpangan yang mendekati 0,5 menunjukkan adanya kesenjangan signifikan dalam pemerataan pendapatan.

Ketiga, ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan DIY. Ketimpangan ini menyebabkan disparitas dalam akses infrastruktur dan pelayanan publik.

Keempat, isu lingkungan yang semakin mendesak. Perubahan fungsi lahan dari pertanian ke non-pertanian, terutama di kawasan yang belum memiliki perlindungan tata ruang, berpotensi mempercepat kerusakan lingkungan dan menurunkan ketahanan pangan.

“Empat hal itu saya anggap sebagai tantangan besar yang perlu segera ditangani. Selama dua tahun saya menjabat, belum semuanya bisa terselesaikan. Di luar itu, saya tidak akan bercerita soal prestasi, tetapi prestasi Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur DIY,” ujar Beny.

Tantangan lain yang menanti Sekda baru adalah penguatan manajemen sumber daya manusia. Pemda DIY menghadapi kesenjangan generasi pegawai, dengan semakin berkurangnya ASN yang memenuhi syarat untuk menduduki jabatan tinggi.

Sebagai langkah strategis, Pemda menerapkan sistem penugasan sementara (Plt) serta program magang bagi pejabat muda agar memperoleh pengalaman memimpin.

“Kepala Dinas Perhubungan sekarang berasal dari latar belakang keuangan. Tapi dengan pelatihan dan pendampingan, kami optimistis ia mampu menjalankan tugas teknis secara optimal,” kata Beny.

Beny berharap seluruh proses seleksi dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin birokrasi yang mampu membawa perubahan dan menjaga keistimewaan Yogyakarta.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved