Butuh Kolaborasi Lintas Lembaga di DIY dalam Penanganan Pasien Kanker

Kerja sama antardisiplin ilmu sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien kanker, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kerja sama antardisiplin ilmu sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien kanker, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pernyataan ini disampaikan pengurus Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Cabang DIY saat memberikan bantuan bagi pasien kanker, di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator DIY, pada Kamis (6/11/2025).

POI menunjukkan komitmen nyata dalam penanggulangan kanker di wilayah DIY dengan mengadakan kegiatan anjang sana (kunjungan sosial) ke Yayasan Kanker Indonesia (YKI) 

Dalam kunjungan tersebut, POI DIY turut menyerahkan sejumlah bantuan untuk mendukung kebutuhan rumah singgah (halfway house) bagi pasien kanker.

dr. Mardiah Suci Hardianti, Sp.PD-KHOM, PhD, Ketua POI Cabang DIY, yang memimpin langsung kegiatan ini mengatakan Perhimpunan Onkologi Indonesia mengadakan anjang sana kepada salah satu mitra yang selama ini sudah bekerjasama dalam hal penanggulangan kanker, yaitu Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator DIY. 

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus memberikan sekadar bingkisan untuk hal-hal yang dibutuhkan di rumah singgah milik YKI.

Bantuan yang diberikan meliputi beberapa alat yang diperlukan oleh rumah singgah, serta bantuan makanan. 

Lebih lanjut, dr. Mardiah menjelaskan bahwa POI merupakan perhimpunan yang menghimpun para dokter dari berbagai multidisiplin ilmu yang mempunyai perhatian khusus terhadap pasien kanker, mulai dari diagnosis hingga tata laksananya.

"POI ini adalah sebuah himpunan dari semua dokter yang mempunyai perhatian khusus terhadap pasien kanker," tegasnya.

POI terdiri dari berbagai spesialis, termasuk Dokter Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi Onkologi Medik (fokus pada pengobatan sistemik seperti infus dan minum), Dokter Bedah Onkologi, Neuro Onkologi (Spesialis Saraf yang menangani kanker), Radiologi Onkologi/Radioterapi (fokus pada terapi lokal)," ungkapnya.

dr Mardiah menekankan pentingnya kerja sama antar disiplin ilmu dalam penanganan pasien kanker

Seorang dokter menurutnya tidak mungkin hanya dengan satu latar belakang keilmuan menangani pasien kanker.

"Dia dia mesti bekerja sama, misalnya dengab Radio Diagnostik, Patologi Anatomi dan dokter bedah dalam proses diagnosis dan penentuan jenis tumor. Ini mengapa kami terus bergerak bersama-sama," tambahnya.

Perhatian POI DIY tidak hanya tertuju pada pengobatan pasien yang sudah terdiagnosis, tetapi juga pada edukasi dan pencegahan. 

Bersama YKI mereka berharap bisa terus melakukan sosialisasi sebagai bentuk pencegahan di masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved