Festival juga menghadirkan unsur internasional. Salah satunya adalah pembukaan selubung sculpture karya seniman Jerman, Fransiska Antroposen Fennert, serta sesi video call interaktif dengan Dr. Holger Birkholz, kurator dan konservator dari State Collection Saxony, Museum Albertinum, Dresden, Jerman.
Hasto berharap seluruh kerja keras OPD, BUMD, dan kemantren bisa menjadi pondasi pelayanan publik yang lebih baik ke depan. Ia juga berharap program-program ini tidak berhenti di momentum 100 hari, melainkan menjadi sistem baru dalam tata kelola pemerintahan.
“Ini seperti mobil yang mulai berputar rodanya. Dulu mungkin berhenti. Sekarang sudah mulai bergerak. Saya dan Pak Wawan mohon doa, mudah-mudahan bisa menjadi pelayan terbaik untuk warga Yogyakarta,” ucapnya. (han)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.