Lebih dari 1.000 Warga Eks Timor Timur Menetap di Jogja, Minta Perhatian dari Negara

Diperkirakan ada lebih dari 1.000 warga eks Timor Timur yang kini berdomisili di penjuru kota dan kabupaten di DI Yogyakarta

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
MUSWIL : Ketua Umum FKPTT, Eurico Guterres, memberikan keterangan pers seusai membuka Musyawarah Wilayah I DPW FKPTT DIY 2025, di Kota Yogyakarta, Sabtu (24/5/25). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Diperkirakan ada lebih dari 1.000 warga eks Timor Timur yang kini berdomisili di penjuru kota dan kabupaten di DI Yogyakarta.

Namun, keberadaan mereka yang rata-rata sudah menetap antara belasan hingga puluhan tahun, dirasa belum mendapatkan perhatian yang cukup.

Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (FKPTT), Eurico Guterres, mengungkapkan, bahwa pihaknya masih memperjuangkan hal tersebut.

Menurutnya, FKPTT berjuang supaya pemerintah memberikan perhatian kepada warga eks Timor Timur, selaras amanat Tap MPR No V/1999.

"Ini organisasi perjuangan yang menghimpun para pejuang Timor Timur, termasuk di dalamnya ada yatim piatu dan janda, yang suami dan orang tuanya gugur 26 tahun lalu," katanya, usai membuka Musyawarah Wilayah I DPW FKPTT DIY 2025, di Kota Yogyakarta, Sabtu (24/5/25).

Oleh sebab itu, ia mendorong, keberadaan FKPTT di DIY dapat menjadi mitra yang baik untuk pemerintah daerah, termasuk TNI dan Polri.

Lalu, persoalan-persoalan yang dirasakan warga eks Timor-Timur harus dipetakan, terjait dengan jumlah, tempat tinggal, dan ragam aspirasinya.

"Misalnya, ada anak yang tidak bisa lanjut sekolah karena orang tuanya tidak mampu. FKPTT harus memperjuangkan, agar dia bisa mengakses jaminan pendidikan daerah," cetusnya.

Baca juga: Senin Besok Rismon Bakal Dimintai Klarifikasi Soal Ijazah Palsu Jokowi

Menurutnya, pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota, maupun provinsi sudah mempunyai program untuk menanggulangi problem semacam itu.

Sehingga, yang dibutuhkan sekarang adalah, koordinasi yang baik antara pengurus DPW FKPTT DIY 2025-2030 yang terpilih, dengan jajaran eksekutif.

"Pemerintah kan sudah punya program, minimal mereka bisa masuk di sana. Sampaikan kepada Bupati, Wali Kota, atau Gubernur DIY, biar pemerintah tahu kalau di sini ada warga eks Timor Timur yang butuh perhatian," tegas Guterres.

"Terlepas Timor Timur sudah tidak lagi menjadi bagian dari Indonesia, bukan berarti kita menghapus sejarah. Yang namanya sejarah tetap abadi dan tidak bisa dipisahkan," tambahnya.

Ketua DPW FKPTT DIY, Domingos, mengungkapkan, bahwa pihaknya akan melakukan identifikasi ulang untuk memetakan warga eks Timor Timur yang menetap di Yogyakarta.

Ia pun memperkirakan, setelah lama tercerai berai, warga eks Timor Timur yang menetap di Yogyakarta jumlahnya kini sudah lebih dari 1.000 jiwa.

"Kami juga akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah, supaya bisa mendapat perhatian sebagaimana warga negara yang lain. Selama ini kita mengatakan masih sangat kurang," pungkasnya. (aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved