Yogyakarta Dipilih Jadi Tuan Rumah Temu Alumni SMAN 1 Makassar, Tanggapan KGPAA Paku Alam X

TRIBUNJOGJA.COM - DI Yogyakarta akan menjadi tuan rumah Temu Nasional Keempat (Tenas IV) Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Makassar pada 6 September 2025 mendatang. 

Sekitar 3.000 alumni dari berbagai penjuru Indonesia dijadwalkan hadir dalam kegiatan yang akan digelar selama satu hari penuh, mengangkat semangat silaturahmi, pariwisata, dan kontribusi sosial.

Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan apresiasinya atas pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi perhelatan akbar ini.

Dalam audiensi bersama panitia Tenas IV di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Rabu (21/5/2025), Sri Paduka menilai bahwa acara besar seperti temu alumni ini memiliki potensi mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial bagi daerah.

"Yogyakarta adalah kota yang tumbuh dan hidup dari sektor pariwisata serta pendidikan. Karena itu, kami sangat terbuka terhadap kegiatan yang membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti Temu Nasional ini," ujar Paku Alam X.

Lebih jauh, Sri Paduka berharap agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap kemaslahatan masyarakat, khususnya di daerah asal peserta. Ia mendorong agar panitia merancang program-program sosial yang menyertai kegiatan utama.

“Tidak mudah mengumpulkan alumni sebanyak ini. Karena itu, saya berharap kegiatan ini membawa manfaat berkelanjutan, seperti program pencegahan stunting atau dukungan pendidikan. Itu akan menjadi nilai tambah luar biasa,” imbuhnya.

Ketua Panitia Pelaksana Tenas IV, Phala Munafra Hafied, menyebut bahwa acara akan dimulai dengan jalan santai di kawasan Malioboro pada pagi hari, dan ditutup dengan malam ramah tamah di kompleks Candi Prambanan. Ia menegaskan bahwa pemilihan Yogyakarta bukan hanya karena daya tarik wisatanya, tetapi juga karena kedekatan emosional masyarakat Bugis-Makassar dengan kota pelajar tersebut.

“Setelah sebelumnya digelar di Jakarta dan Bali, kami sepakat memilih Jogja karena banyak alumni punya kenangan kuat dengan kota ini. Selain itu, Jogja juga dikenal sebagai destinasi wisata budaya yang lengkap,” ujar Phala.

Untuk mendukung kelancaran logistik peserta, panitia telah bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita). Para peserta akan tiba secara bertahap dan menginap di berbagai titik di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Sebagian besar peserta, lanjut Phala, akan menempuh perjalanan laut dari Makassar menggunakan kapal Pelni menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, sebelum melanjutkan perjalanan darat ke Yogyakarta.

“Kami memilih moda laut karena keterbatasan penerbangan langsung Makassar–Jogja. Lebih dari 2.000 peserta akan menggunakan Kapal Pelni. Syukurlah, koordinasi akomodasi dan transportasi sudah cukup matang,” jelasnya.

Di luar aspek wisata dan reuni, panitia juga ingin memastikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Yogyakarta. Phala menegaskan, selain mendorong perputaran ekonomi melalui konsumsi produk lokal dan pemanfaatan jasa pariwisata, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dalam program sosial.

"Kami ingin kehadiran ribuan alumni ini memberi manfaat lebih dari sekadar pertemuan. Kami terbuka untuk berdiskusi mengenai kontribusi yang bisa kami berikan bagi masyarakat setempat, baik sebelum maupun setelah acara berlangsung," pungkasnya.