Berita Viral
VIRAL Fenomena Kabut Tebal Selimuti Pakem Sleman di Siang Hari, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Fenomena kabut tebal kembali menyelimuti wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (19/5/2025) siang
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM – Fenomena kabut tebal kembali menyelimuti wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (19/5/2025) siang.
Salah satu titik yang terdampak cukup signifikan terpantau berada di wilayah Pakem, Sleman.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com melalui akun Instagram @merapi_uncover, kabut mulai muncul sekitar pukul 12.55 WIB.
Dalam unggahan tersebut, terlihat suasana jalanan di kawasan Pakem diselimuti kabut pekat, sehingga jarak pandang pengendara menjadi sangat terbatas.
"Hati-hati yang akan bepergian. Pakem Sleman full kabut siang ini," demikian keterangan yang disampaikan dalam unggahan tersebut.
Baca juga: VIRAL Dua Pusaran Angin Muncul di Pantai Gesing Gunungkidul, BMKG Jelaskan Fenomena Waterspout
Dikutip Tribunjogja.com dari berbagai sumber, fenomena kabut seperti ini lazim terjadi pada musim hujan, terutama di daerah dengan topografi pegunungan atau lembah.
Kabut terbentuk akibat meningkatnya kelembapan udara yang kemudian mengalami penurunan suhu, terutama setelah hujan turun.
Dalam kondisi tersebut, uap air di udara akan mengalami proses kondensasi dan berubah menjadi butiran air yang menggantung di permukaan dekat tanah.
Wilayah seperti Pakem yang berada di dataran tinggi cenderung lebih mudah mengalami fenomena kabut karena udara dingin yang terperangkap di lembah dan kondisi geografis yang mendukung pembentukan embun dan kabut.
Waspadai Cuaca Ekstrem
Sejumlah destinasi wisata di kawasan Kaliurang dan sekitarnya juga berpotensi terdampak akibat kabut tebal.
Wisatawan disarankan untuk memantau prakiraan cuaca dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas luar ruangan di tengah kabut tebal, demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Fenomena kabut ini menjadi pengingat bahwa kondisi cuaca pada musim penghujan sangat dinamis dan perlu diwaspadai.
Masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber-sumber resmi.
Mengapa Kabut Bisa Muncul di Siang Hari Saat Musim Hujan?
Fenomena kabut merupakan pemandangan alam yang sering terjadi, khususnya selama musim hujan.
Meski biasanya kabut diasosiasikan dengan kondisi pagi atau malam hari, kabut juga dapat muncul di siang hari, terutama di daerah dataran tinggi dan lembah.
Fenomena ini tidak hanya menambah keindahan alam yang mistis, tetapi juga membawa sejumlah tantangan bagi aktivitas manusia sehari-hari.
Apa Itu Kabut?
Kabut merupakan kumpulan tetesan air yang sangat kecil, menggantung di udara dekat permukaan bumi. Ketika kabut terbentuk, jarak pandang atau visibilitas dapat menurun drastis.
Kondisi ini berdampak pada keselamatan perjalanan serta berbagai aktivitas luar ruangan lainnya.
Penyebab Terjadinya Kabut Saat Musim Hujan
Terjadinya kabut erat kaitannya dengan kondisi kelembapan udara, suhu, dan geografi wilayah tersebut.
Berikut faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya kabut saat musim hujan, bahkan di siang hari:
1. Kelembapan Tinggi
Selama musim hujan, hujan yang turun secara signifikan meningkatkan kelembapan udara.
Ketika kelembapan mencapai titik jenuh, udara menjadi sangat lembap sehingga uap air yang terkandung mulai mengembun menjadi tetesan-tetesan kecil yang membentuk kabut.
2. Pendinginan Udara
Biasanya, suhu udara turun pada malam hari sehingga uap air mengembun menjadi kabut.
Namun, setelah hujan deras atau perubahan cuaca tertentu, suhu udara di siang hari juga bisa turun secara signifikan, terutama di daerah dataran tinggi.
Penurunan suhu ini memungkinkan kabut terbentuk walaupun saat matahari sudah terbit.
3. Kondisi Geografis
Daerah yang dikelilingi pegunungan atau berupa lembah sangat rentan terhadap kabut.
Udara dingin yang lebih berat mengendap di lembah-lembah dan di permukaan tanah, sementara udara yang lebih hangat berada di atasnya.
Kondisi ini menciptakan lapisan-lapisan udara dengan suhu berbeda yang mendukung terbentuknya kabut.
4. Perubahan Cuaca dan Sistem Atmosfer
Transisi cuaca dari hangat ke dingin, seperti setelah hujan deras reda, dapat memicu kondensasi uap air.
Saat sistem cuaca berubah, udara yang lembap bertemu dengan suhu yang lebih dingin, sehingga uap air mengembun membentuk kabut.
Fenomena kabut saat musim hujan adalah hasil interaksi kompleks antara kelembapan tinggi, penurunan suhu, dan kondisi geografis wilayah tertentu.
Munculnya kabut di siang hari bukan hal yang aneh jika dipahami melalui mekanisme ilmiah tersebut.
Dengan memahami faktor-faktor penyebab dan dampak kabut, masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi perubahan cuaca yang kerap terjadi selama musim hujan.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Viral Tunjangan Rumah 50 Juta, Nafa Urbach Kini Janjikan Gaji-Tunjangan untuk Guru di Dapilnya |
![]() |
---|
Pengelola Sungai Mudal Kulon Progo Jeaskan Kabar Wisatawan Kuras Sungai Cari Gelang Emas yang Hilang |
![]() |
---|
Viral Rincian Gaji DPR 45 Kali Lipat UMP DIY, Warga Ngelus Dada |
![]() |
---|
4 Hari Tayang, Jumlah Penonton Film Merah Putih One For All Tembus 1.516 |
![]() |
---|
Viral Film Animasi Merah Putih One For All, Belum Tayang Sudah Banjir Hujatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.