Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis Perdana di Klaten, Siswa: Uang Saku Ditabung

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, mulai bergulir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk pertama kali

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
MBG KLATEN: Siswa SMP Negeri 1 Juwiring sedang menikmati menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (19/5/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, mulai bergulir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (19/5/2025). 

Untuk kali pertama, program tersebut diluncurkan di SMP Negeri 1 Juwiring, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Pantauan Tribunjogja.com, ratusan siswa SMP Negeri 1 Juwiring menerima paket MBG sekitar pukul 10.40 WIB. 

Paket MBG itu dikirim dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nahda Resto di Desa Gunting, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Siang itu para siswa terlihat bersemangat menikmati hidangan makan siang dari program MBG. 

Para siswa tampak lahap menghabiskan menu makanan yang meliputi nasi, sayur kacang wortel, chicken steak atau ayam stik saus, buah jeruk, dan susu. 

Menu makanan itu dikemas dalam wadah bekal dari bahan stainless steel. 

Seorang siswa Kelas IX, Cantika (15), mengaku sangat senang akhirnya program MBG mulai bergulir di SMPN 1 Juwiring. 

Dia mengatakan sudah menunggu-nunggu program tersebut bisa segera bergulir di sekolahnya. 

"Iya sudah nunggu-nunggu dan ada sedikit rasa isi dari daerah lain yang program MBG-nya sudah berjalan. Tapi sekarang akhirnya di sini sudah berjalan (di Kecamatan Juwiring). Semoga bisa berlanjut terus," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Senin (19/5/2025). 

MENIKMATI MAKANAN: Siswa SMP Negeri 1 Juwiring sedang menikmati menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (19/5/2025).
MENIKMATI MAKANAN: Siswa SMP Negeri 1 Juwiring sedang menikmati menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (19/5/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Ini Kata Bupati Klaten Setelah Setelah Resmikan Dapur SPPG Makan Bergizi Gratis

Menurut Cantika, menu makanan dalam program MBG tersebut enak dan sesuai ekspetasinya. 

Bahkan ia mengaku bisa menerima menu makanan apapun yang disajikan. 

Cantika mengaku setiap hari mendapatkan uang saku dari orang tuanya sebesar Rp15 ribu. 

Biasanya uang tersebut digunakan untuk jajan makanan dan minuman. 

"Kalau sudah jalan terus, uang sakunya mungkin ditabung saja," katanya.

Senada, siswa lainnya, Aqwa Zianuddin (15), juga ingin menabung uang sakunya ketika program MBG terus bergulir di sekolahnya. 

Dia mengaku puas dan senang program yang sudah ditunggu-tunggu tersebut akhirnya datang.

"Sehari uang saku saya Rp10 ribu, jadi besok bisa ditabung. Rasanya senang, makanannya juga enak," katanya. 

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Juwiring, Anik Indarti, mengatakan bahwa program MBG itu sudah ditunggu-tunggu para siswa. 

Bahkan, para siswa sering menanyakan kepada guru terkait kapan program MBG mulai bergulir di Kabupaten Klaten, terutama di sekolahnya. 

"Saya sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Juwiring sangat berterima kasih karena dengan adanya program makan bergizi gratis akan mempunyai dampak luar biasa. Karena kebutuhan gizi siswa bisa terpenuhi sehingga fokus belajarnya bisa maksimal. Sehingga harapannya era Indonesia Emas bisa tercapai," ucapnya.

Anik menuturkan, total ada sebanyak 759 siswa SMP Negeri 1 Juwiring yang menerima manfaat program MBG. 

Makan siang bergizi gratis itu akan diterima siswa setiap Senin hingga Jumat atau lima hari kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Dengan begitu, kantin sekolah masih bisa menjajakan dagangannya setiap hari mulai Senin-Sabtu, terutama masih bisa menjual minuman meskipun program MBG sudah rutin bergulir. 

Selain itu, Anik menyebut dari ratusan siswa ada satu orang siswa cukup spesial karena tidak terbiasa makan sayur. 

Terkait hal itu, pihaknya menyampaikan akan mengedukasi siswa tersebut secara perlahan agar mau mengkonsumsi sayur.

"Kami sudah memetakan kondisi siswa terkait makanan pantangan atau bahan yang memicu alergi. Tapi semuanya aman, hanya ada satu siswa cukup spesial karena tidak biasa makan sayur, sukanya kentang dan mie. Dari pihak SPPG merespon hal itu dengan menyendirikan menunya. Meski begitu, kami tetap edukasi pelan-pelan," tandasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved