Makan Bergizi Gratis
Lonjakan Kasus Keracunan Massal MBG, PKT UGM Desak Evaluasi dan Pengawasan Ketat
Direktur PKT UGM, Dr. dr. Citra Indriani, MPH, menegaskan bahwa pengelolaan makanan massal seperti di program MBG rawan menimbulkan keracunan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM – Dari ruang kelas di Sukoharjo hingga meja makan di Bandung Barat, aroma lauk dari kotak Makan Bergizi Gratis (MBG) seharusnya jadi kabar gembira bagi anak-anak sekolah.
Namun, di balik harapan itu, catatan kelam justru berulang. Gelas susu, sepiring nasi, hingga olahan ikan cakalang berubah jadi awal mual, pusing, hingga antrean panjang di ruang perawatan rumah sakit.
Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat, hingga akhir September 2025, sedikitnya 6.452 siswa tercatat mengalami keracunan.
Versi pemerintah, jumlah korban berada di kisaran 5 ribu orang.
Dalam periode singkat, 12 Agustus–18 September 2025, sebanyak 978 siswa harus dirawat akibat gejala mulai dari diare, muntah, gatal, hingga sesak napas.
Lima provinsi dengan kasus terbanyak yaitu Jawa Barat (2.012 kasus), DI Yogyakarta (1.047 kasus), Jawa Tengah (722 kasus), Bengkulu (539 kasus), dan Sulawesi Tengah (446 kasus).
Koordinator JPPI, Ubaid Matraji, menegaskan lonjakan terjadi usai tahun ajaran baru dimulai.
“Tapi begitu sekolah masuk Juli, kemudian Agustus dan SPPG September ini digeber MBG-nya maka naik angkanya gila-gilaan, sampai ribuan,” ujar Ubaid dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Senin (22/9/2025).
PKT UGM Soroti Celah Keamanan Pangan
Di tengah rentetan kasus itu, Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM mengingatkan perlunya evaluasi serius.
Direktur PKT UGM, Dr. dr. Citra Indriani, MPH, menegaskan bahwa pengelolaan makanan massal seperti di program MBG rawan menimbulkan keracunan jika tak mengikuti standar ketat.
“Jumlah porsi makanan harian dan jenis makanan yang dikelola sangat banyak,” jelas dr. Citra.
Menurutnya, setiap celah mulai dari bahan baku, teknik memasak, hingga distribusi berpotensi menimbulkan dampak besar pada ribuan siswa.
PKT UGM menemukan proses penyimpanan dan distribusi sering melewati batas aman lebih dari empat jam.
“Jika lebih dari empat jam, manajemen penyimpanan harus memadai,” tegasnya. Temuan lain, ada menu yang kurang matang serta paket makanan dimodifikasi tanpa pemanasan ulang.
Baca juga: Kilas Balik Program MBG: Target Jutaan Siswa, Anggaran Raksasa, dan Deretan Kasus Keracunan
Dorongan Perbaikan: SOP hingga Pengawasan
Untuk mencegah kasus serupa, PKT UGM merekomendasikan sejumlah langkah: standarisasi dapur SPPG, asesmen kapasitas produksi, SOP berbasis Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), serta kewajiban sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS).
makan bergizi gratis
MBG
Makan Bergizi Gratis (MBG)
UGM
Pusat Kedokteran Tropis
Tribunjogja.com
Multiangle
Meaningful
Mengintip Program Makan Sekolah Gratis di Negara-negara Ini, Apa Tantangannya? |
![]() |
---|
Inilah 7 Deretan Negara Dunia yang Jalankan Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah |
![]() |
---|
Kilas Balik Program MBG: Target Jutaan Siswa, Anggaran Raksasa, dan Deretan Kasus Keracunan |
![]() |
---|
Hasil Lab Kasus Keracunan MBG MTsN Wonosari, BLKK Yogyakarta Temukan 5 Jenis Bakteri |
![]() |
---|
Bunyi Panci Warnai Aksi Kenduri Suara Ibu Indonesia di Bundaran UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.