Melihat Jejak Arca Siwa yang Masuk Catatan Belanda Tahun 1909 di Sendang Pengantin Argomulyo Bantul

Hari menyampaikan, berdasarkan catatan Belanda, arca siwa yang berada di Sendang Pengantin ini memiliki tinggi 56 centimeter pada tahun 1909.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
ARCA SEJARAH: Penampakan Arca Siwa yang pernah masuk dalam laporan Belanda di Srontakan, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kelurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyimpan banyak jejak sejarah masa lalu.

Satu di antaranya, sebuah arca yang berada di Sendang Pengantin, Dusun Srontakan. Objek diduga cagar budaya (ODCB) tersebut sudah lama berada di kampung tersebut.

Meski kondisi arca tersebut sudah tak utuh karena ada beberapa bagian yang patah, keberadaan arca tersebut pernah tercatat dalam catatan Belanda tahun 1909.

"Jadi dari keterangan Belanda, itu arca berlapik padma ganda, ini masih asli semuanya cuma ini dicat dan kondisinya patah," ujar Pegiat Cagar Budaya, Hari Wahyudi, Rabu (14/5/2025).

Dia mengatakan, kepala dari arca tersebut diduga sudah bukan bentuk aslinya karena sudah di tambah oleh warga yang ingin merawat arca tersebut.

Kepala arca tersebut diduga terbuat dari semen untuk tetap menjaga arca agar tetap utuh.

"Jadi kepalanya ini baru, nuwun sewu, jadi ini bukan kepala aslinya ini, tapi saya apresiasi warga ini sebagai bentuk menyelamatkan ODCB, ini Arca Siwa," jelasnya.

Hari menyampaikan, berdasarkan catatan Belanda, arca siwa yang berada di Sendang Pengantin ini memiliki tinggi 56 centimeter pada tahun 1909.

"Digambarkan dalam catatan itu ada empat tangan, dua tangan belakang memegang camara  atau kebutan lalat dan tangan satunya lagi yang patah kemungkinan memegang aksamala atau tasbih," jelasnya. 

Adapun untuk dua tangan arca yang di depan terlihat dengan sikap waramudra. Siwa dalam arca ini digambarkan duduk diatas padma ganda yang terbuat dari batu andesit. 

Dia menyebut, patahan yang terjadi pada badan arca siwa tersebut belum diketahui sejak kapan terjadi karena dirinya juga baru tahu soal keberadaan arca tersebut.

"Namun patahan yang terlihat seperti sekarang kita belum tahu ini. Belum tahu sejak kapan patahnya seperti ini. Tapi di desa ini ada dua arca siwa yang ditemukan dalam catatan belanda. Satu yang ini dan satu lagi belum tahu keberadaannya," ulasnya.

Dia menyebut, arca siwa yang berada di Sendang Pengantin tersebut diduga peninggalan abad ke-8 hingga 10 masehi.

Arca itu belum terdaftar sebagai ODCB di Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul. Namun, Sendang Pengantin sudah terdaftar sebagai ODCB.

Hari juga menyebut, Sendang Pengantin ini merupakan penamaan umum yang diberikan oleh warga karena merujuk adanya dua sumber mata air yang berdekatan atau sepasang.

"Ini arca kuno, belum masuk daftar ODCB di Dinas Kebudayaan Bantul yang terdaftar justru sendangnya ini, Sendang Pengantin. Kalau arca ini dibuat dari batu andesit kemungkinan ini arca lapik yang berada di atas yoni," tukasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved