Tawarkan Konsep TerraDam Insurance, Tim Mahasiswa UGM Raih Juara 2 di Kompetisi Internasional
The Society of Actuaries (SOA) Research Institute merupakan organisasi pengembangan dan pendidikan aktuaria terbesar di dunia.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Young Begawan Aktuaria UGM, terdiri dari Mohammad Firdaus, Rafael, Victor, Dewa Ayu, dan Enricko berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi internasional 2025 SOA Research Institute Student Research Case Study Challenge pada Jumat (2/5/2025) lalu.
Kompetisi ini diikuti oleh berbagai mahasiswa seluruh dunia yang menguji kemampuan mereka dalam mengembangkan solusi aktuaria inovatif untuk permasalahan nyata.
The Society of Actuaries (SOA) Research Institute merupakan organisasi pengembangan dan pendidikan aktuaria terbesar di dunia.
Setiap tahunnya, kompetisi riset internasional diselenggarakan untuk mendorong kreativitas mahasiswa dalam melihat tantangan bisnis di bidang aktuaria.
Tahun ini, kompetisi Student Research Case Study Challenge diikuti oleh 68 tim dari 42 universitas di 17 negara. Tim Young Begawan Aktuaria menjadi salah satu dari 19 tim yang lolos di babak semifinal dengan karyanya berjudul “TerraDam”.
Mohammad Firdaus, ketua tim Young Begawan Aktuaria menyatakan, konsep inovasi TerraDam dirancang untuk meningkatkan ketahanan finansial dan infrastruktur terhadap risiko kegagalan bendungan tanah (earthen dam) di wilayah fiktif Tarrodan.
Tim Young Begawan Aktuaria menyoroti probabilitas kegagalan bendungan yang mencapai 10 persen dalam 10 tahun dengan kerugian ekonomi hingga lebih dari USD182 miliar.
Sehingga diperlukan solusi untuk mengurangi risiko kerugian tersebut.
“Melihat peluang ini, Tim Young Begawan Aktuaria menggabungkan pendekatan holistik melalui empat pilar utama: TerraDam Insurance, TerraDam Regulation, TerraDam Grant, dan TerraDam Token,“ kata Firdaus dalam keterangan dengan wartawan, Minggu (11/5/2025).
Baca juga: Dosen UGM Ungkap Faktor Penyebab Truk Mengalami Rem Blong
Ia menyebutkan empat program unggulan dalam TerraDam memberikan perlindungan terhadap pemilik bendungan dan pihak yang dirugikan apabila terjadi kerugian akibat kegagalan bendungan.
Untuk program TerraDam Insurance misalnya, menyediakan asuransi opsional untuk pemilik bendungan dan asuransi nasional wajib yang didanai melalui sistem pajak untuk melindungi masyarakat.
Kemudian, ada juga TerraDam Regulation, yakni standar ketat bagi pemilik bendungan untuk merancang Rencana Tanggap Darurat (EAP), melakukan inspeksi rutin, memasang sistem peringatan dini, serta merehabilitasi bendungan yang sudah tua.
“Bagi pemilik bendungan yang kesulitan membiayai kewajiban tersebut, terdapat program TerraDam Grant untuk menyediakan bantuan pembiayaan. Keberlanjutan sistem tersebut juga didukung oleh mekanisme keuangan digital berbasis blockchain yang mengubah bendungan menjadi aset investasi yang dapat diperdagangkan melalui program TerraDam Token,” katanya.
Melalui implementasi empat program tersebut, resiko kegagalan diperkirakan bisa dikurangi hingga 62 persen.
Inovasi Mahasiswa KKN PPM UGM, Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia Tak Lagi Menakutkan di Malam Hari |
![]() |
---|
Lebih dari 10 Ribu Mahasiswa Baru UGM Ikuti PIONIR 2025, Rektor: Ruang Awal Bentuk Karakter |
![]() |
---|
Lestarikan Ekosistem Bawah Laut Sumbar, Mahasiswa KKN UGM Tanam Terumbu Karang |
![]() |
---|
Pengamat UGM Buka Suara Soal Manuver PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti |
![]() |
---|
Cerita Dirga, dari Lapangan Tenis ke Ruang Kuliah Psikologi UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.