Kecelakaan Maut di Purworejo

Sopir Truk Laka Maut di Purworejo Dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta

Ladis (48),  Sopir truk tronton bermuatan pasir yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Purworejo-Magelang dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Dok. Humas Polres Klaten
SOPIR TRUK: Anggota Polres Klaten mengawal proses pemindahan sopir truk tronton yang dirujuk dari RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Kamis (8/5/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

Tribunjogja.com Purworejo --- Ladis (48),  Sopir truk tronton bermuatan pasir yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Purworejo-Magelang, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta

Sebelumnya, Ladis menjalani perawatan intensif di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo usai mengalami kecelakaan lalu lintas pada Rabu (7/5/2025). 

Kecelakaan lalu lintas itu melibatkan truk tronton dengan angkutan pedesaan (angkudes) yang membawa rombongan guru SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafiiyah, Mendut, Kabupaten Magelang

Akibat insiden itu, sebanyak 11 orang meninggal dunia dan enam orang lainnya mengalami luka ringan hingga berat. 

Salah satu korban yang mengalami luka adalah Ladis, sopir truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ. 

Warga Kabupaten Bojonegoro itu mengalami luka berat akibat insiden nahas tersebut.

"Saat ini sopir truk sudah dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Kami sampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluatga korban." 

"Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara dan selalu pastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk menghindari kejadian serupa," ucap Kapolres Klaten, AKBP Andry Agustiano, dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025). 

Baca juga: Bus Rombongan Pengantar Calhaj Asal Kendal Terlibat Laka Beruntun di Exit Tol Klaten

Insiden kecelakaan di Desa Kalijambe tersebut menyita perhatian publik, salah satunya dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Purworejo. 

Ketua KNPI Purworejo, Musyafa, mendorong pemerintah segera membangun jalur penyelamat di lokasi kejadian untuk mencegah insiden serupa terulang. 

“Kejadian ini adalah peringatan serius bagi semua pihak. Kondisi jalan di lokasi rawan kecelakaan ini memerlukan perhatian khusus. Jalur penyelamat sangat penting untuk menekan risiko kecelakaan akibat kendaraan kehilangan kendali, terutama truk bermuatan berat,” ujarnya. 

Menurutnya, jalur penyelamat di wilayah tersebut sangat mendesak, mengingat daerah Kecamatan Bener khususnya di Desa Kalijambe memiliki kontur jalan yang menurun curam dan berkelok. 

Pergi Melayat, Tak Pernah Kembali: Kepsek SD ITQ As Syafiiyah Kenang 10 Ustazah Korban Laka Maut 

Apalagi lokasi TKP yang menghubungkan Kabupaten Purworejo dengan Magelang itu sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Jalur itu memiliki tanjakan curam sepanjang 1 kilometer.
 
"Kami juga mendorong ada penambahan rambu peringatan dan peningkatan pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintas. Kalau ada jalur penyelamat, kejadian seperti itu akan bisa diminimalisir," kata dia.

Seorang warga, Nasikhin, mengungkapkan bahwa jalur tersebut diberi julukan jalur tengkorak oleh warga, karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas, terutama yang disebabkan kendaraan mengalami rem blong. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved