Dugaan Bocornya Soal ASPD SMP di Jogja Diselidiki, Disdikpora DIY: Klarifikasi Masih Berlangsung

Dugaan tersebut menyeret nama SMPN 10 Yogyakarta, menyusul beredarnya tangkapan layar soal matematika yang disebut mirip dengan naskah resmi ASPD

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
KEBOCORAN SOAL - Kepala Disdikpora DIY, Suhirman (tengah), ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (7/5/2025). Disdikpora tengah melakukan penelusuran dan klarifikasi terkait dugaan kebocoran soal ASPD tingkat SMP di Kota Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menelusuri dugaan kebocoran soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) tingkat SMP yang mencuat di media sosial sejak Selasa (6/5/2025).

Dugaan tersebut menyeret nama SMP Negeri 10 Yogyakarta, menyusul beredarnya tangkapan layar soal matematika yang disebut mirip dengan naskah resmi ASPD.

Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, menegaskan bahwa hingga saat ini dugaan kebocoran itu masih dalam tahap verifikasi awal.

Pihaknya tengah mengumpulkan data dan menelusuri sumber informasi secara menyeluruh sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

"Nah, ini masih berupa dugaan, ya. Tapi kita akan cari tahu dulu sumbernya, kemudian kita teliti secara menyeluruh. Kita akan verifikasi dari mana sumbernya, lalu kita rangkum untuk menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan," ujar Suhirman, saat ditemui Rabu (7/5/2025).

Ia menjelaskan, sejak Selasa sore hingga Rabu pagi, tim dari Disdikpora telah bergerak mengumpulkan data awal. Proses penelusuran akan terus dilanjutkan hingga diperoleh fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami masih dalam tahap pencarian dan pengumpulan data awal yang diperlukan. Jadi, belum bisa menyimpulkan," imbuhnya.

Baca juga: Dugaan Kebocoran Soal Matematika ASPD di Jogja, SMPN 10 Yogyakarta Bantah Gurunya Terlibat

Terkait isi soal yang diduga bocor, Suhirman menyebut bahwa pihaknya belum melakukan klarifikasi secara langsung terhadap dokumen yang beredar.

Namun, kepala SMP Negeri 10 Yogyakarta telah mengakui bahwa salah satu guru di sekolahnya memang tergabung dalam tim penyusun soal ASPD untuk mata pelajaran matematika.

"Memang benar ada guru di sana yang menjadi penyusun soal, tetapi tidak untuk soal yang diduga bocor," tegas Suhirman.

Suhirman menegaskan, keterlibatan guru dalam tim penyusun tidak serta-merta menjadi bukti adanya pelanggaran.

Selama masa isolasi dalam proses penyusunan, guru bersangkutan memang masih memiliki akses terhadap soal.

Namun, setelah proses selesai, seluruh dokumen terkait sudah dihapus sesuai prosedur.

"(Guru penyusun soal) kita karantina, kemudian begitu lepas itu semua dokumen itu sudah dihilangkan semuanya. Setelah menyusun soal, itu kan kemudian dihilangkan semuanya," ujarnya.

Suhirman menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah memanggil dua orang untuk dimintai keterangan, yakni guru penyusun soal dan kepala sekolah. Pemeriksaan akan diperluas dengan memanggil pihak-pihak lain yang dinilai relevan.

Kepada kepala sekolah, Disdikpora DIY meminta penjelasan terkait proses pembelajaran tambahan, penyusunan soal, hingga karakteristik siswa dan bentuk soal yang diberikan.

"Kami suruh cerita bagaimana proses les, bagaimana menyiapkan soal dan seperti apa tipe soalnya. Saya minta cerita dulu," ujarnya.

Suhirman juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah menyampaikan pembelaan bahwa tidak ada guru yang terlibat dalam pembocoran soal.

"Gurunya menyatakan tidak pernah memberikan soal-soal seperti itu," katanya.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Dugaan Soal ASPD di Jogja Bocor, Penjelasan Disdikpora hingga Kekecewaan Ortu dan Siswa

Menanggapi pertanyaan tentang kemiripan isi soal yang beredar dengan naskah resmi, Suhirman mengaku bahwa pihaknya masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mencermati hal tersebut.

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian agar tidak terburu-buru menyimpulkan sebelum seluruh data diverifikasi.

Dugaan kebocoran soal ASPD ini menjadi sorotan publik karena ujian tersebut menjadi standar pemetaan mutu pendidikan daerah. Disdikpora DIY memastikan akan mengusut kasus ini secara menyeluruh dan terbuka.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 10 Yogyakarta, Edy Thomas Suharta, mengklaim bahwa klarifikasi awal telah dilakukan dan tidak ditemukan indikasi pelanggaran oleh pihak sekolah.

Meski mengakui salah satu gurunya masuk dalam tim penyusun soal, ia menegaskan bahwa prosedur pengamanan sangat ketat.

"Iya (ada guru SMP N 10 masuk tim soal). Tapi, itu kan dikarantina, hanya satu ya, guru mata pelajaran matematika. Itu sudah dipastikan tidak (membocorkan)," ucap Edy.

Ia juga mengimbau publik untuk tidak terjebak pada opini liar di media sosial yang belum terbukti kebenarannya.

"Masih dalam proses penelusuran, karena itu di media sosial, dan kita tidak tahu kebenarannya. Tetapi percayalah, integritas tetap kita pegang," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved