Human Interest Story
CERITA Mahasiswi di DI Yogyakarta Nyambi Sales Kambing Kurban: Takut Diseruduk, tapi Honor Lumayan
Mahasiswi semester akhir di DIY ini juga menyampaikan, dalam sehari ia mampu menjual sekitar 15 kambing kurban milik Mutiara Eva.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
"Seumpamanya satu ekor kambing kurban itu laku di tangan sales, ya sales yang menjual itu saya kasih Rp100 ribu. Jadi, honornya Rp100 ribu per kambing yang laku terjual. Tapi, kalau misalnya dalam sehari itu sales saya bisa jual 10 ekor kambing, ya honornya saya tambah Rp300 ribu," ucapnya.
Ia mengaku bahwa tidak pernah memberikan target penjualan kambing kurban terhadap masing-masing salesnya. Akan tetapi, dikarenakan para pekerja atau sales itu memiliki sikap semangat yang kuat, maka masing-masing pekerja sendiri yang menentukan target pemasarannya.
"Jadi, sales kami yang menentukan tergetnya sendiri. Sebenarnya, usaha ini kan sudah ada sejak 2022. Tapi, 2022 itu belum pakai sales, masih saya yang mengelola dan menjual kambing-kambing kurban. Terus, 2023 saya coba pakai sales, wah hasilnya kok lumayan, jadi keterusan sampai sekarang," ujar Adi.
Atas ide cemerlangnya itu, pada tahun 2024, ia mampu menjual sekitar 400 kambing kurban. Bahkan, pada dua hari pembukaan penjualan kambing kurban saat ini, ia telah mampu menjual sekitar 125 kambing kurban. Meningkatnya, penjualan itu membuat Adi merasa optimistis bisa menjual sekitar 700 kambing kurban selama momen menjelang IdulAdha 2025.
"Konsep penjualan kurban kali ini juga berbeda dari sebelumnya. Kalau tahun lalu saya pakai jasa SPG seperti di mall-mall yang cukup seksi, nah tahun ini tidak. Tahun ini, masih sama sistem penjualannya pakai sales, hanya saja menggunakan konsep mahasiswi dengan seragam kantoran," papar dia.
Lebih lanjut, menjual kambing kurban dengan menggandeng mahasiswi dari jurusan manapun, diharapkan bisa memperkenalkan bisnis peternakan dan pertanian di Bumi Projotamansari. Dengan begitu, diharapkan dapat tumbuh pelaku usaha baru dan mendukung peningkatan perekonomian setempat.
"Dengan menggunakan mahasiswi cantik ini kan orang lebih tertarik untuk datang ke lokasi penjualan kurban milik saya. Setelah tertarik kan orang menjadi penasaran lalu muncul rasa ingin memiliki bisnis yang sama," jelasnya.
Nantinya, para sales mahasiswi di Mutiara Eva, akan bekerja sampai H-1 IdulAdha 2025. Para mahasiswi itu akan bekerja setelah mengikuti jam kuliah. Sedangkan, lokasi usaha kambing kurban Mutiara Eva sendiri buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Jumlah sales mahasiswi yang dipekerjakan tersebut adalah lima orang.
"Nah, tentu kambing yang kami jual ini punya nilai plus ya. Bukan karena ada sales yang cantik saja. Dari sisi produk kambing kurban saya ini selalu dirawat sampai H IdulAdha. Dan harga jual kambing kurban yang saya tawarkan itu beragam, jadi konsumen bisa beli sesuai dengan budget," ucapnya.
Adapun harga jual kambing di tempat usahanya dapat dibanderol mulai Rp2 juta sampai Rp10 juta. Variasi harga jual itu tergantung dengan bobot kambing kurban dan dipastikan dalam keadaan sehat.
"Kambing-kambing saya itu, saya pastikan sehat dan sudah sesuai dengan syarat untuk berkurban. Pakan kambingnya juga luar biasa, jadi akan sehat sampai IdulAdha," pungkas dia.(nei)
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Cerita Elsa Yuliana Anak Marbot Masjid dari Kulon Progo Masuk UGM Tanpa Tes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.