Human Interest Story
CERITA Mahasiswi di DI Yogyakarta Nyambi Sales Kambing Kurban: Takut Diseruduk, tapi Honor Lumayan
Mahasiswi semester akhir di DIY ini juga menyampaikan, dalam sehari ia mampu menjual sekitar 15 kambing kurban milik Mutiara Eva.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Berbagai upaya dilakukan oleh pelaku usaha untuk menarik perhatian konsumen dalam meningkatkan jual beli produk. Seperti yang dilakukan oleh pelaku usaha atau penjual kambing kurban Mutiara Eva di Godegan, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, di lokasi penjual kambing kurban Mutiara Eva pada Selasa (6/5/2025) sekira pukul 17.05 WIB, tampak sejumlah mahasiswi dari berbagai universitas di DI Yogyakarta, sibuk mengurus kambing dan melayani konsumen.
Bahkan, mahasiswi itu sangat ramah dan sigap melayani konsumen dengan sepenuh hati.
Satu di antara karyawan penjual kambing kurban Mutiara Eva, Nabila Aufaa, mengaku tertarik bekerja sebagai penjual kambing kurban dikarenakan pekerjaan tersebut dinilai cukup unik dan mampu menghasilkan pendapatan fantastis.
"Saya kan mahasiswi salah satu kampus swasta di DIY. Terus, saya tiba-tiba dapat tawaran dari pemilik usaha ini untuk bantu jualan kambing kurban secara offline dan online. Begitu tau honornya lumayan jadi saya mau nyambi sebagai penjual kambing kurban," katanya.
Menurutnya, honor yang didapatkan tersebut mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan membayar uang kuliah. Sayangnya, ia enggan membeberkan detail pendapatan selama bekerja di penjual kambing kurban Mutiara Eva.
Mahasiswi berusia 20 tahun ini menjelaskan sempat mengalami kesulitan untuk melakukan penjualan kambing kurban. Sebab, ia baru pertama kali menjual dagangan dalam kondisi hidup. Akan tetapi, kini ia perlahan-lahan mulai terbiasa dengan pekerjaan tersebut.
Selain itu, Nabila mengaku sempat kesulitan dalam memberikan perawatan terhadap kambing-kambing tersebut. Apalagi, saat proses pemberian makan terhadap kambing kurban.
"Awalnya itu sempat takut diseruduk dan digigit. Kerena ini (kambing kurban yang dijual) ada tanduknya kan. Tapi, lama kelamaan biasa," ujar Nabila.
Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa penjualan kambing kurban itu dilakukan melalui dua cara yakni offline dan online. Di mana, untuk penjualan online dilakukan menggunakan live TikTok, sedangkan offline melalui orang ke orang.
Senada, satu di antara karyawan lainnya, Nia Putri, mengaku senang menjadi sales kambing kurban. Bahkan, sudah tiga kali ia menjadi sales kambing kurban di Mutiara Eva. Ia pun mengaku tertarik menjadi sales kambing kurban dikarenakan penghasilan yang menggiurkan.
"Awalnya kan aku dapat tawaran pekerjaan ini. Ternyata pas dijalanin hasilnya waw banget. Dan ini sudah jadi tahun ketiga aku bekerja sebagai seles kambing di sini (Mutiara Eva). Tahun pertama itu omzetnya waw banget. Tahun kedua ternyata lebih tinggi lagi omzetnya. Ya mudah-mudahan tahun ketiga ini juga lebih tinggi omzetnya dari pada tahun sebelumnya," katanya.
Mahasiswi semester akhir di DIY ini juga menyampaikan, dalam sehari ia mampu menjual sekitar 15 kambing kurban milik Mutiara Eva. Konsumen itu berasal dari berbagai wilayah. Beberapa di antaranya berasal dari Klaten, Magelang, atau sekitaran DIY - Jawa Tengah.
"Karena jualan kambing ini kan target pasarnya baru buat kita. Jadi ini juga menantang dan seru sih," ucap mahasiswi berusia 24 tahun ini.
Sementara itu, Pemilik Usaha Kambing Kurban Mutiara Eva, Adi Karnadi, mengaku tak tanggung-tanggung dalam memberikan honor kepada para sales kambing kurban. Di mana, honor yang diberikan itu tak lain melalui sistem bagi hasil.
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Cerita Elsa Yuliana Anak Marbot Masjid dari Kulon Progo Masuk UGM Tanpa Tes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.