Berita Viral
VIRAL Video Fenomena Cacing Muncul ke Permukaan Jalan di Bantul, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Viral seorang warga di Kabupaten Bantul dikejutkan dengan kemunculan banyaknya cacing tanah yang tiba-tiba memenuhi permukaan jalanan pada Sabtu
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM – Viral seorang warga di Kabupaten Bantul dikejutkan dengan kemunculan banyaknya cacing tanah yang tiba-tiba memenuhi permukaan jalanan pada Sabtu (3/5/2025) pagi.
Fenomena ini biasanya akan terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sepanjang malam.
Dalam video yang beredar di Instagram @merapi_uncover, seseorang membagikan fenomena cacing yang menyebar di permukaan jalanan.
“Iseng ngvidio fenomena cacing. Di vidio makin banyak, kog serem, lari ehh malah jatuh tengkurep kanan kiri depan belakang cacing.. Nangiss kejer,” tulisnya dalam unggahan video tersebut yang menyematkan lokasi tersebut berada di daerah Bantul.
Hingga berita ini diunggah, masih belum diketahui lokasi tepatnya.
Baca juga: VIRAL Wisma Hartono Jogja Tutup Secara Operasional, Layanan KFC Hanya Sampai 4 Mei
Kenapa Cacing Muncul di Permukaan Tanah?
Fenomena munculnya cacing dari tanah saat hujan sering kali membuat warga bertanya-tanya.
Menurut laporan Kompas.com, sejumlah peneliti menyampaikan bahwa perilaku ini tidak semata-mata disebabkan oleh kekhawatiran cacing akan tenggelam di lubangnya.
Selama bertahun-tahun, teori umum menyebut bahwa cacing keluar dari tanah saat hujan karena habitatnya terisi air dan mereka berisiko tenggelam.
Namun, pandangan ini disanggah oleh Dr. Chris Lowe, dosen di bidang Manajemen Lingkungan dan Limbah, University of Central Lancashire, Inggris. Ia menyatakan bahwa anggapan tersebut keliru.
“Itu tidak benar, karena cacing tanah bernapas menggunakan kulit mereka dan membutuhkan kelembapan tanah untuk melakukannya,” ujar Dr. Lowe, dikutip Kompas dari Scientific American.
Dr. Lowe menambahkan bahwa cacing dapat bertahan hidup selama beberapa hari dalam keadaan terendam air, sehingga tenggelam bukanlah alasan utama mereka muncul ke permukaan.
Salah satu penjelasan ilmiah yang lebih diterima saat ini adalah bahwa hujan memungkinkan cacing bermigrasi lebih jauh di permukaan tanah yang basah dibandingkan tanah kering.
Kondisi lembap mendukung mobilitas cacing yang terbatas saat permukaan tanah kering.
Selain itu, meski sebagian kecil spesies cacing muncul untuk kawin setelah hujan, perilaku ini tidak mewakili keseluruhan jenis cacing yang ada.
Reaksi terhadap Getaran dan Kondisi Lingkungan yang Terganggu
Faktor lain yang menjadi pemicu keluarnya cacing dari tanah adalah getaran yang dihasilkan tetesan air hujan. Getaran ini dapat disalahartikan oleh cacing sebagai keberadaan predator pemangsa, seperti tikus.
Hal ini dijelaskan oleh Prof. Josef Gorres dari University of Vermont.
“Mereka bisa bergerak dengan cara yang sama karena getaran yang ditimbulkan hujan,” ujarnya dalam kutipan Kompas.
Getaran dari hujan menyerupai sinyal bahaya bagi cacing. Oleh karena itu, nelayan sering menggunakan metode ini misalnya dengan menggesekkan besi atau gergaji pada batang logam untuk memancing cacing keluar dari tanah sebagai umpan memancing.
Fenomena serupa juga pernah terjadi di Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, pada Rabu (29/4/2020).
Warga melaporkan kemunculan gerombolan cacing sejak pagi hari setelah hujan.
Dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Ni Luh Kartini, menjelaskan bahwa kondisi tanah yang tidak sehat bisa menyebabkan cacing keluar dari dalam tanah.
Menurutnya, penggunaan pestisida, herbisida, atau pupuk kimia secara berlebihan dapat merusak kandungan tanah dan membuatnya tidak lagi cocok sebagai habitat cacing.
Selain itu, peningkatan suhu tanah secara mendadak atau genangan air yang berkepanjangan juga bisa menjadi penyebab keluarnya cacing.
“Kalau cacing tanah keluar dari sarangnya dan sampai menantang sinar matahari, ini terjadi karena ekologi sudah tidak cocok untuk hidup cacing tanah,” ujarnya, sebagaimana dilaporkan Kompas.
Cacing tanah diketahui hidup di berbagai lapisan tanah permukaan, tengah, dan dalam. Dalam kondisi normal, cacing lebih memilih tinggal di lapisan dalam dan menghindari sinar matahari.
Kemunculan mereka di permukaan secara massal menjadi indikasi adanya perubahan lingkungan yang signifikan.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Viral Film Animasi Merah Putih One For All, Belum Tayang Sudah Banjir Hujatan |
![]() |
---|
Apa Arti Bendera One Piece? Ini 5 Fakta Menarik yang Harus Anda Tau, Lebih dari Sekadar Tengkorak |
![]() |
---|
Kenapa Bendera One Piece Berkibar Jelang 17 Agustus? Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Mengapa Lembaga AS Sering Umumkan Gempa di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG dan Perbandingannya |
![]() |
---|
Kata Kapolsek Berbah Sleman soal Pemotor Bayar Denda Tilang ke Rekening Pribadi Oknum Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.