Hari Buruh
Sejarah dan Asal-usul Hari Buruh Nasional 1 Mei: Dari Aksi Mogok hingga Libur Resmi
Sejarah Hari Buruh bermula jauh di akhir abad ke-19, tepatnya di Amerika Serikat. Kala itu, buruh bekerja hingga 16 jam sehari tanpa jaminan keselamat
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Baru pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya lewat Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2013, 1 Mei akhirnya ditetapkan sebagai Hari Buruh Nasional dan hari libur resmi di Indonesia.
Sejak saat itu, setiap tanggal 1 Mei, jalanan di berbagai kota kembali dipenuhi suara peluit, yel-yel, dan semangat solidaritas para buruh.
Mereka turun ke jalan, tak hanya merayakan hari besar mereka, tapi juga menyuarakan hak yang belum sepenuhnya terpenuhi.
Makna Hari Buruh: Bukan Sekadar Libur, Tapi Simbol Perjuangan
Hari Buruh bukan hanya hari libur. Lebih dari itu, ia adalah pengingat akan kerasnya perjuangan yang pernah dilalui dan mungkin masih terus berjalan.
Dari Chicago ke Surabaya, dari pabrik ke parlemen, sejarah mencatat bahwa setiap langkah perubahan berawal dari suara yang tak mau diam.
Tribunners, saat kita menikmati libur 1 Mei, mari sempatkan merenung sejenak.
Di balik tanggal merah itu, ada darah, peluh, dan semangat solidaritas yang tak lekang dimakan zaman.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Massa Demo Hari Buruh di DPR RI: Cabut UU Cipta Kerja! |
![]() |
---|
Peringatan May Day, Bupati Bantul Apresiasi Peran Pekerja Buruh |
![]() |
---|
May Day di Jogja: Buruh Tuntut Revisi UU Ketenagakerjaan hingga Tolak Penggusuran Parkir ABA |
![]() |
---|
Polisi Ingatkan Aksi May Day di Yogyakarta Jangan Sampai Disusupi Elemen Lain |
![]() |
---|
Polresta Yogyakarta Kerahkan 924 Personel Gabungan untuk Pengamanan May Day di Jogja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.