Pemkab Gunungkidul Luncurkan Program Gerbang Pagi, Gerakan Pangan Berbasis Masyarakat
Gerbang Pagi ini didukung oleh Badan Pangan Nasional, dengan menggunakan DAK Non Fisik Tahun Anggaran 2025, serta APBD Kabupaten Gunungkidul.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mencanangkan Gerakan Pengembangan Pangan dan Gizi (Gerbang Pagi) sekaligus membuka Kursus Tani di Bangsal Sewokoprojo, Kapanewon Wonosari, Rabu (30/4/2025).
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan gerakan Gerbang Pagi ini didukung oleh Badan Pangan Nasional, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025, serta APBD Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 15 TP PKK Kalurahan di lima kapanewon — Karangmojo, Ponjong, Saptosari, Semin, dan Gedangsari — akan menjadi motor penggerak gerakan pangan berbasis masyarakat.
"Kegiatan yang dijalankan meliputi pengembangan Kebun B2SA, pelatihan pengolahan pangan lokal, bimtek pemanfaatan pekarangan, pemberian bantuan modal pengolahan pangan sebesar Rp75 juta per TP PKK Kalurahan, kursus tani dan temu lapang, hingga pendampingan budidaya komoditas pangan seperti padi, jagung, bawang, dan hortikultura," terangnya.
Ia menuturkan kegiatan ini juga mendorong ketahanan pangan di masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman konsumtif demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Ketahanan pangan tidak cukup hanya dijamin lewat kebijakan, tetapi harus dihidupkan dalam praktik nyata di tingkat keluarga dan komunitas,” bebernya.
Baca juga: Puluhan Siswa di Kabupaten Gunungkidul Sudah Mendaftar Sekolah Rakyat
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi, menjelaskan pencanangan Gerbang Pagi dan pembukaan Kursus Tani ini menjadi bukti nyata kepedulian Bupati terhadap sektor pertanian.
“Nanti beliau (Bupati Gunungkidul) akan mencanangkan Gerbang Pagi dengan melibatkan banyak pihak. Kami yakin, gerakan menanam di pekarangan merupakan langkah konkret dalam menjaga ketahanan pangan,” ujar Rismiyadi.
Ia menambahkan, Dinas Pertanian dan Pangan juga telah menyelenggarakan Sekolah Tematik Tani dengan melibatkan lebih dari 2.000 petani, serta menggelar rembug tani untuk membangun semangat menanam di kalangan masyarakat.
Tak hanya itu, para petani juga akan mendapatkan pelatihan pengemasan hasil pertanian agar lebih menarik dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
“Program ini juga menggandeng PKK Kalurahan melalui program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), serta menghadirkan Bapak TO Suprapto selaku konseptor Lumbung Mataraman untuk memberikan pelatihan langsung kepada para peserta kursus tani,” jelasnya. (*)
LBC Sudah 10 Tahun Berdiri di Gunungkidul, Begini Komentar Bupati Endah |
![]() |
---|
OJK DIY dan Pemkab Gunungkidul Edukasi Keuangan pada ASN dan Tokoh Masyarakat, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Canangkan 9 Kalurahan Sebagai Pilot Project Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Usulkan Tambahan Anggaran Rp7 Miliar di APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Berikan Bantuan 144 Pasang Ayam Kampung untuk Warga, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.