Grebeg UMKM 2025 Jadi Upaya BI Optimalkan Sektor Ekonomi Kreatif di DIY 

Grebeg UMKM merupakan strategic flagship event yang telah diinisiasi oleh Kpw BI DIY sejak tahun 2017 lalu.

Dok.Istimewa
Pembukaan Grebeg UMKM 2025 berkolaborasi dengan DJAMUAN Istimewa di Jogja City Mall beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY kembali menggelar Grebeg UMKM 2025 pada 25-27 April 2025 kemarin.

Grebeg UMKM merupakan strategic flagship event yang telah diinisiasi oleh Kpw BI DIY sejak tahun 2017 lalu.

Memasuki tahun ke-9, pelaksanaan Grebeg UMKM DIY disinergikan dengan kegiatan DJAMUAN Istimewa (Digitalisasi Jogja untuk Semua nan Istimewa).

Tujuannya untuk mendorong akselerasi perluasan akseptasi sistem pembayaran digital, utamanya oleh masyarakat dan pelaku usaha segmen UMKM.

Kepala Perwakilan BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo mengatakan salah satu tujuan program tersebut adalah mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif dengan mendorong UMKM lokal lebih inovatif menembus pasar global.

"Sinergi ini diharapkan memberikan multiplier effect kepada UMKM yang nyata dan berkelanjutan, serta sebagai wujud dukungan KPw BI DIY dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025, Gernas Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gernas Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI), Festival Ekonomi Syariah (FESyar), dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF),” katanya melalui keterangan tertulis.

Ada beragam kegiatan yang digelar dalam Grebeg UMKM 2025, seperti pameran UMKM fesyen, kuliner dan kerajinan binaan BI DIY, capacity building UMKM DIY, business matching, sosialisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, QRIS, dan perlindungan konsumen, hingga berbagai kompetisi menarik.

Melalui Grebeg UMKM DIY 2025, ia berharap dapat memperluas akses pasar bagi UMKM, mewujudkan peningkatan jalinan bisnis UMKM, sebagai ajang promosi produk food, fashion, dan craft, serta sarana antara UMKM binaan BI untuk bertemu dengan potential buyer. 

Termasuk memperluas akses pembiayaan, meningkatkan kualitas program pendampingan UMKM DIY, serta menjadi brand positioning yang positif di mata stakeholders. 

"Di samping itu, diharapkan awareness masyarakat untuk turut membeli karya UMKM lokal juga meningkat, serta tidak lupa belanja dan bertransaksi menggunakan QRIS yang CEMUMUAH (Cepat Mudah Murah Aman Handal) dalam rangka mendukung akselerasi ekonomi DIY menuju UMKM Go Digital dan Go Global,” ujarnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menambahkan dalam mendorong UMKM naik kelas, BI berpegang pada prinsip KKP yaitu penguatan Korporatisasi, peningkatan Kapasitas, dan akses Pembiayaan. 

"Dengan implementasi prinsip ini, diharapkan UMKM dapat terus bertumbuh khususnya UMKM di DIY sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis kebudayaan,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved