Pemilik Raminten Meninggal Dunia
Cerita Karyawan Hamzah Sulaiman Bekerja 34 Tahun di Mirota Batik Grup hingga Asal Usul Raminten
karyawan Hamzah Batik, Listiani (54), mengaku merasa terpukul dan berduka cita atas kepergian Hamzah Sulaiman pemilik Hamzah Batik dan Mirota Grup.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Yogyakarta - Salah satu karyawan Hamzah Batik, Listiani (54), mengaku merasa terpukul dan berduka cita atas kepergian Hamzah Sulaiman pemilik Hamzah Batik dan Mirota Grup.
Listiani tampak menetaskan air mata saat prosesi pengiriman doa arwah Hamzah Sulaiman.
"Yang jelas, saya dan rekan-rekan sangat terpukul sekali karena Pak Kamzah kayak bapak sendiri."
"Orangnya kalau sama karyawan sangat mengayomi," ucapnya.
Ia pun mengenang sosok Hamzah Sulaiman merupakan pemimpin paling baik yang pernah ditemui.
Selain itu, Listiani juga menilai bahwa Hamzah Sulaiman memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Tapi memang, semenjak sakit, beliau jarang ke toko."
"Saya juga sudah jarang ketemu bilau karena saya sekarang kerja di bagian kantor, kalau dulu pas kerja di toko ya sering ketemu beliau," tandas Listiani yang sudah berkerja di Hamzah Batik selama 34 tahun terakhir.
Dirawat di Rumah Sakit
KMT Tanoyo Hamiji Nindyo atau yang kerap disapa Hamzah Sulaiman adalah pengusaha sekaligus seniman di Yogyakarta.
Sosok di balik icon Raminten ini menghembuskan nafas terakhir di usia 75 tahun.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (24/4/2025) pukul 10.25 WIB, tampak ratusan orang silih berganti datang rasa duka atas meninggalnya Hamzah Sulaiman.
Tim Pengembangan Hamzah Batik, Parjirono Wijoyo mengatakan, Hamzah Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito pada Rabu (23/4/2025) sekira pukul 22.34 WIB.
"Rencananya, saat ini sampai besok Sabtu (26/4/2025) disemayamkan di rumah duka PUKJ. Lalu, Sabtu nanti ada prosesi kremasi," katanya kepada awak media PUKJ.
Sebelum menghembuskan nafas, Hamzah Sulaiman sempat sakit gula dan sakit karena faktor usia.
Lalu, dirawat di rumah sakit sejak Senin (21/4/2025).
Di sisi lain, Parjirono yang mewakili keluarga almarhum, turut memohon doa dan meminta maaf kepada masyarakat atas segala kesalahan dan khilaf yang dilakukan oleh Hamzah Sulaiman, selama masa hidup.
"Segenap keluarga besar Hamzah Batik dan Mirota Batik Grup, kami turut berduka atas kepergian beliau. Bagi kami, sosok beliau adalah sebagai pelestari budaya yang berjuang menjaga tradisi budaya," tuturnya.
Toko Tutup

Sejumlah tempat usaha milik Hamzah Sulaiman saat ini tutup sementara.
Satu diantaranya Hamzah Batik di Malioboro, Hamzah Batik Kantor dan Gudang Jambon, tutup selama satu hari yakni pada Kamis (24/4/2025).
"Untuk toko Hamzah Batik dan Raminten kita tutup satu hari. Tetapi, yang cabang di Kaliurang saya belum mendapatkan kepastian ya (tutup atau tidak)."
"Yang di Malioboro sudah kami pastikan (tutup). Oleh-oleh Raminten yang ada di Ngampilan hari ini kita tutup, yang di Kota Baru juga tutup," katanya kepada awak media di PUKJ, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
Raminten

Parjirono yang menjadi perwakilan keluarga turut menyampaikan sedikit kisah Hamzah Sulaiman yang kemudian terkenal menjadi nama Raminten.
Di mana, nama Raminten terbentuk saat ada salah satu program televisi lokal di Jogja menawari kerjasama untuk program situasi komedi (Sitkom).
"Jadi, sosok Raminten ini adalah nama yang beliau dapatkan ketika memang dia berada di panggung kethoprak dan ketika dalam Sitkom."
"Kemudian, beliau dapat nama Raminten. Akhirnya ini menjadi sebuah inspirasi dan kita kuatkan dengan dipakai brand brand bisnis beliau," urainya.
Usut punya usut, nama Raminten tidaklah diambil secara asal-asalan.
Disampaikannya, Raminten memiliki arti sosok sederhana dan selalu membantu berbuat baik. Bahkan, berdasarkan ras pinten memiliki arti tidak seberapa.
"Kalau pemahaman beliau, Raminten itu dari ras pinten. Kalau dalam bahasa, kata ras pinten endak seberapa. Sepele-sepele saja. Artinya, beliau sosok yang dihadirkan bahwa sosok yang sangat sederhana yang inginnya selalu membantu dan berbuat baik," urainya.
Atas dedikasinya, Hamzah Sulaiman juga telah mendapatkan gelar dari Keraton Ngayogyakarta. Itu didapatkan karena almarhum memiliki rasa berbakti kepada Keraton Yogyakarta.
"Almarhum memiliki rasa sangat ingin berbakti kepada Keraton Yogyakarta. Salah satunya melestasikan budaya budaya Jogja dan telah mendapatkan award dari Keraton Ngayogyakarta," urainya. (Tribunjogja.com/nei)
Berkabung Wafatnya Hamzah Sulaiman, Sejumlah Toko Hamzah Batik dan Raminten Tutup Satu Hari |
![]() |
---|
Hamzah Sulaiman Meninggal, Resto Raminten Tutup 3 Hari, Hamzah Batik Malioboro Tutup 1 Hari |
![]() |
---|
Pemilik Raminten Hamzah Sulaiman Tutup Usia, Sempat Sakit Gula dan Dirawat di Rumah Sakit |
![]() |
---|
UPDATE KABAR Pemilik Raminten Meninggal, Hamzah Sulaiman Disemayamkan di Rumah Duka PUKJ Yogyakarta |
![]() |
---|
PROFIL Hamzah Sulaiman, Pengusaha dan Seniman Pemilik Raminten Ikon Legendaris Wisata Jogja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.