Rangkuman Pengetahuan Umum

6 Akibat Revolusi Bumi yang Mempengaruhi Kehidupan di Bumi

Semua planet dalam tata surya, termasuk Bumi, mengelilingi Matahari dengan waktu yang berbeda-beda

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
REVOLUSI BUMI : 6 Akibat Revolusi Bumi yang Mempengaruhi Kehidupan di Bumi 

Solstis: Saat salah satu belahan Bumi mengalami siang terpanjang atau terpendek:

Solstis Musim Panas (Juni): Belahan Bumi Utara mengalami siang terpanjang.
Solstis Musim Dingin (Desember): Belahan Bumi Selatan mengalami siang terpanjang.

Di daerah kutub, fenomena seperti malam polar (24 jam gelap) dan matahari tengah malam (24 jam terang) juga terjadi akibat revolusi Bumi.

3. Gerak Semu Tahunan Matahari

Revolusi Bumi juga menyebabkan gerak semu tahunan Matahari, yang membuat Matahari seolah-olah bergerak antara garis lintang 23,5° Utara (Tropic of Cancer) dan 23,5° Selatan (Tropic of Capricorn).

Berikut adalah titik-titik penting dalam perjalanan Matahari:

22 Desember: Matahari berada di Tropic of Capricorn (selatan).
21 Juni: Matahari berada di Tropic of Cancer (utara).
21 Maret & 23 September: Matahari tepat di ekuator.

4. Perubahan Rasi Bintang

Posisi Bumi yang terus bergerak mengelilingi Matahari menyebabkan perubahan rasi bintang yang terlihat di langit sepanjang tahun.

Fenomena ini dikenal sebagai zodiak. Beberapa contoh perubahan rasi bintang:

Januari: Rasi Capricornus
April: Rasi Aries
Juli: Rasi Cancer

5. Penetapan Kalender Masehi

Revolusi Bumi menjadi dasar perhitungan kalender Masehi (Gregorian). Dalam sistem kalender ini, satu tahun terdiri dari 365 hari.

Namun, karena Bumi tidak sepenuhnya mengelilingi Matahari dalam tepat 365 hari, setiap empat tahun sekali ditambahkan satu hari ekstra untuk menyesuaikan perbedaan tersebut, yang disebut tahun kabisat.

6. Perubahan Suhu Global

Distribusi panas Matahari yang dihasilkan oleh revolusi Bumi mempengaruhi suhu di berbagai belahan dunia.

Daerah tropis (di sekitar ekuator) cenderung lebih panas sepanjang tahun, sedangkan daerah subtropis dan kutub mengalami variasi suhu yang lebih ekstrem. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved