Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Apa Itu Konklaf? Tradisi Pemilihan Paus yang Kembali Digelar Setelah Wafatnya Paus Fransiskus

Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru yang dilakukan secara rahasia oleh para Kardinal Gereja Katolik. 

Isitmewa
ILUSTRASI KONKLAF - Para kardinal dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, pada 12 Maret 2013, saat konklaf dimulai untuk memilih penerus Paus Benediktus XVI. 

Setiap Kardinal menuliskan nama calon pada kertas bertuliskan Eligo in summum pontificem artinya "Saya memilih sebagai Paus tertinggi", lalu memasukkannya ke dalam kotak suara di altar. 

Untuk terpilih, seorang calon harus memperoleh dua pertiga suara dari seluruh Kardinal pemilih.

Setiap putaran pemungutan suara diakhiri dengan pembakaran surat suara. 

Bila belum ada hasil, asap hitam (fumata nera) keluar dari cerobong Kapel Sistina. 

Namun jika telah terpilih Paus baru, asap putih (fumata bianca) akan mengepul sebuah tanda yang ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia.

Jadwal dan Proses Konklaf

Menurut Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis, konklaf harus dimulai dalam rentang waktu 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus. 

Waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan para kardinal dari seluruh dunia tiba di Roma dan melakukan persiapan rohani dan diskusi dalam kongregasi umum.

Sebelum konklaf dimulai, seluruh kardinal menghadiri Misa Pro Eligendo Papa di Basilika Santo Petrus. 

Misa ini sekaligus menjadi tanda bahwa para kardinal akan memasuki Kapel Sistina, tempat berlangsungnya pemilihan Paus secara tertutup.

Baca juga: Pesan Paus Fransiskus sebelum Meninggal: Ingin Dimakamkan Sederhana di Luar Vatikan

Kapan Terakhir Konklaf Dilaksanakan?

Konklaf terakhir berlangsung pada Maret 2013, setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI sebuah peristiwa langka yang terakhir kali terjadi lebih dari 600 tahun sebelumnya. 

Dalam konklaf tersebut, Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai Paus Fransiskus, menjadikannya Paus pertama yang berasal dari luar Eropa dalam lebih dari seribu tahun.

Setelah Terpilih: Habemus Papam

Jika seorang Kardinal terpilih menyatakan kesediaannya, ia akan diminta memilih nama kepausan yang akan digunakan selama masa jabatannya. 

Tak lama kemudian, seorang Kardinal Protodiakon akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan kepada dunia: Habemus Papam artinya ”Kita memiliki Paus".

Setelah itu, Paus baru akan muncul untuk memberikan berkat perdananya kepada umat dalam pidato Urbi et Orbi "Kepada Kota dan Dunia".

Konklaf bukan hanya proses administratif atau tradisi kuno. Ia merupakan momen sakral yang menentukan arah dan masa depan Gereja Katolik sedunia. 

Dalam ketertutupannya, para Kardinal membawa serta beban sejarah, harapan umat, serta tanggung jawab spiritual untuk memilih pemimpin moral bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Wafatnya Paus Fransiskus menjadi akhir dari satu era, dan konklaf yang akan datang akan menentukan seperti apa wajah Gereja Katolik di masa mendatang.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved