Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Apa Itu Konklaf? Tradisi Pemilihan Paus yang Kembali Digelar Setelah Wafatnya Paus Fransiskus
Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru yang dilakukan secara rahasia oleh para Kardinal Gereja Katolik.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun telah mengguncang dunia Katolik. Sang pemimpin spiritual Gereja Katolik ke-266 itu meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di Vatikan pukul 07.35 waktu setempat, setelah dirawat akibat komplikasi pernapasan.
Umat Katolik di seluruh dunia menyampaikan doa dan penghormatan, sembari Gereja memasuki fase penting dalam sejarahnya: penyelenggaraan konklaf untuk memilih Paus baru.
Namun, apa sebenarnya Konklaf itu?

Apa Itu Konklaf?
Konklaf adalah proses pemilihan Paus baru yang dilakukan secara rahasia oleh para Kardinal Gereja Katolik.
Istilah "Konklaf" berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci".
Ini merujuk pada praktik penguncian para Kardinal dalam suatu tempat biasanya Kapel Sistina hingga mereka mencapai kesepakatan mengenai siapa yang akan menjadi Paus berikutnya.
Tradisi konklaf ini bukan sekadar seremonial, melainkan sistem pemilihan yang telah menjadi bagian dari Gereja Katolik sejak abad ke-13.
Paus Gregorius X secara resmi menetapkan aturan konklaf pada tahun 1274, setelah sebelumnya pemilihan Paus kerap berlangsung sangat lama dan dipengaruhi kepentingan politik.
Kapan Konklaf Dilaksanakan?
Konklaf tidak memiliki jadwal tetap. Ia hanya digelar saat terjadi kekosongan Takhta Suci (sede vacante), yaitu setelah Paus meninggal dunia atau mengundurkan diri.
Dalam kasus saat ini, wafatnya Paus Fransiskus secara otomatis memicu tahapan menuju konklaf.
Menurut aturan yang berlaku, konklaf akan dimulai 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus. Ini memberi waktu bagi seluruh Kardinal pemilih dari berbagai belahan dunia untuk berkumpul di Roma, dan menjalani masa persiapan serta refleksi rohani.
Baca juga: PERJALANAN Hidup Paus Fransiskus, Dari Buenos Aires ke Takhta Suci Vatikan
Bagaimana Proses Konklaf?
Sebelum memasuki Kapel Sistina, para Kardinal mengikuti Misa Pro Eligendo Papa di Basilika Santo Petrus. Misa ini menjadi penanda dimulainya konklaf secara resmi.
Setelah itu, para Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun dan berjumlah sekitar 120 orang dikunci di Kapel Sistina tanpa akses komunikasi ke dunia luar.
Mereka dilarang membawa alat komunikasi dan tidak boleh berbicara dengan pihak luar hingga proses selesai.
Pemungutan suara dilakukan secara rahasia.
Setiap Kardinal menuliskan nama calon pada kertas bertuliskan Eligo in summum pontificem artinya "Saya memilih sebagai Paus tertinggi", lalu memasukkannya ke dalam kotak suara di altar.
Untuk terpilih, seorang calon harus memperoleh dua pertiga suara dari seluruh Kardinal pemilih.
Setiap putaran pemungutan suara diakhiri dengan pembakaran surat suara.
Bila belum ada hasil, asap hitam (fumata nera) keluar dari cerobong Kapel Sistina.
Namun jika telah terpilih Paus baru, asap putih (fumata bianca) akan mengepul sebuah tanda yang ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia.
Jadwal dan Proses Konklaf
Menurut Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis, konklaf harus dimulai dalam rentang waktu 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.
Waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan para kardinal dari seluruh dunia tiba di Roma dan melakukan persiapan rohani dan diskusi dalam kongregasi umum.
Sebelum konklaf dimulai, seluruh kardinal menghadiri Misa Pro Eligendo Papa di Basilika Santo Petrus.
Misa ini sekaligus menjadi tanda bahwa para kardinal akan memasuki Kapel Sistina, tempat berlangsungnya pemilihan Paus secara tertutup.
Baca juga: Pesan Paus Fransiskus sebelum Meninggal: Ingin Dimakamkan Sederhana di Luar Vatikan
Kapan Terakhir Konklaf Dilaksanakan?
Konklaf terakhir berlangsung pada Maret 2013, setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI sebuah peristiwa langka yang terakhir kali terjadi lebih dari 600 tahun sebelumnya.
Dalam konklaf tersebut, Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai Paus Fransiskus, menjadikannya Paus pertama yang berasal dari luar Eropa dalam lebih dari seribu tahun.
Setelah Terpilih: Habemus Papam
Jika seorang Kardinal terpilih menyatakan kesediaannya, ia akan diminta memilih nama kepausan yang akan digunakan selama masa jabatannya.
Tak lama kemudian, seorang Kardinal Protodiakon akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan kepada dunia: Habemus Papam artinya ”Kita memiliki Paus".
Setelah itu, Paus baru akan muncul untuk memberikan berkat perdananya kepada umat dalam pidato Urbi et Orbi "Kepada Kota dan Dunia".
Konklaf bukan hanya proses administratif atau tradisi kuno. Ia merupakan momen sakral yang menentukan arah dan masa depan Gereja Katolik sedunia.
Dalam ketertutupannya, para Kardinal membawa serta beban sejarah, harapan umat, serta tanggung jawab spiritual untuk memilih pemimpin moral bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Wafatnya Paus Fransiskus menjadi akhir dari satu era, dan konklaf yang akan datang akan menentukan seperti apa wajah Gereja Katolik di masa mendatang.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
apa itu konklaf
Konklaf
Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Paus Fransiskus
Pope Francis
Vatikan
pemilihan paus baru
Katolik
Tribunjogja.com
TribunEvergreen
Mengenang Paus Fransiskus, Megawati Sebut Pernah Dapat Tugas Khusus dari Bapa Paus |
![]() |
---|
Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Restui Mobil Kepausan Jadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza |
![]() |
---|
PROFIL Kardinal Angelo Becciu Kandidat Kuat Paus yang Mundur Jelang Konklaf 7 Mei 2025 Ini Alasannya |
![]() |
---|
135 Kardinal Siap Pilih Paus Baru, Konklaf Dimulai 7 Mei di Kapel Sistina |
![]() |
---|
JADWAL Konklaf Menanti: Gereja Katolik di Persimpangan Sejarah Usai Wafatnya Paus Fransiskus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.