Marak Kasus Laka Laut di Pantai Selatan Yogyakarta, DPRD DIY: Evaluasi Menyeluruh

Lonjakan kasus kecelakaan laut (laka laut) di sepanjang pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 2025 menjadi perhatian serius. 

Dok Tribunjogja.com
RAMBU TANDA BAHAYA: Petugas memasang rambu tanda bahaya 

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Lonjakan kasus kecelakaan laut (laka laut) di sepanjang pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 2025 menjadi perhatian serius. 

DPRD DIY mendesak pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi sistem keamanan dan mitigasi risiko di kawasan wisata bahari, menyusul keterbatasan personel penjaga pantai yang masih menjadi persoalan mendasar.

Anggota DPRD DIY, Stevanus Christian Handoko, menyampaikan keprihatinannya atas sejumlah insiden laka laut yang menelan korban jiwa. Menurutnya, kejadian ini mencerminkan adanya kelemahan dalam sistem pengamanan yang perlu segera dibenahi.

“Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih terdapat celah dalam sistem pengamanan dan mitigasi risiko di kawasan wisata pantai. Kami mendesak evaluasi menyeluruh dan langkah konkret dari semua pihak,” ujar Stevanus, Minggu (20/4).

Stevanus juga meminta kolaborasi lintas instansi, mulai dari Dinas Pariwisata, BPBD, Dinas Kominfo, hingga pihak keamanan, untuk memperkuat sistem pengawasan di lapangan. 

Ia menekankan pentingnya pemetaan ulang zona rawan serta peningkatan kapasitas dan jumlah petugas SAR di setiap lokasi wisata pantai.

“Penyediaan informasi digital secara inklusif dan real-time sangat penting, agar wisatawan bisa mengakses kondisi ombak, zona aman dan berbahaya, serta keberadaan petugas penyelamat dengan cepat dan mudah,” tambahnya.

Tambah Personel Bukan Solusi

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmat, mengakui bahwa penambahan personel bukan solusi yang mudah karena terbentur regulasi dari pemerintah pusat terkait pembatasan rekrutmen tenaga honorer di daerah.

“Kondisi saat ini tentu tidak memungkinkan untuk penambahan personel. Dari pusat sudah ada pembatasan tenaga honorer,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Noviar menjelaskan, meskipun secara teknis jumlah dan kemampuan petugas sudah memadai, pihaknya tetap mengandalkan dukungan dari instansi lain seperti Ditpolairud Polda DIY, TNI, dan para relawan untuk pengawasan kawasan wisata.

“Mayoritas laka laut terjadi karena wisatawan mengabaikan peringatan dari petugas,” tegasnya.

Berdasarkan data Satpol PP DIY, terdapat 133 titik wisata pantai di wilayah DIY, dengan 102 di antaranya berada di Kabupaten Gunungkidul. 

Sisanya tersebar di Bantul dan Kulon Progo. 

Selama Empat Bulan Ada Enam Wisatawan Meninggal Terseret Ombak Pantai Selatan

Semua lokasi tersebut berada di bawah pengawasan Satlinmas Rescue Istimewa, dengan total personel sebanyak 328 orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved