Keracunan Massal di Klaten

Korban Keracunan Massal di KLaten Tembus 160 Orang Termasuk Sinden dan Penabuh Gamelan Wayangan

Posko pelayanan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
tribun jogja / Dewi Rukmini
DIRUJUK KE RS: Seorang warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang diduga mengalami keracunan dirujuk ke rumah sakit menggunakan mobil ambulance, Selasa (15/4/2025). 

 

Tribunjogja.com Klaten ---- Posko pelayanan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah bergeser ke Puskesmas Gantiwarno. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten masih menetapkan insiden keracunan makanan di Desa Karangturi sebagai KLB. 

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan sampai saat ini belum ada informasi atau kabar terkait pencabutan status KLB. Sehingga status KLB itu masih terus berjalan. 

"Kalau semua sudah landai bisa dicabut, tapi kami masih menunggu dawuh Bupati Klaten (Hamenang Wajar Ismoyo) dengan melihat situasi yang ada di lapangan," ujar Anggit kepada Tribunjogja.com, Kamis (17/4/2025).

Anggit menambahkan, pergeseran posko pelayanan kasus keracunan makanan ke Puskesmas Gantiwarno dilakukan karena sejak Rabu (16/4/2025) siang tidak ada pergerakan atau penambahan warga terdampak yang periksa. 

Walaupun begitu, saat posko sudah digeser ke Puskesmas Gantiwarno, pihaknya masih mendapatkan data terlapor baru yang sempat terdampak sakit tetapi belum tercatat. 

"Laporan yang mengalami gejala ternyata masih ada, sehingga sampai Kamis (17/4/2025) siang total ada 160 orang korban," katanya.

Dari ratusan orang yang mengalami gejala keracunan makanan itu terdapat 55 orang dirawat inap di rumah sakit. 

Di antaranya 44 orang masih dirawat, 10 orang sudah sembuh, dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan total warga yang menjalani rawat jalan ada sebanyak 105 orang, di mana 45 orang dilaporkan sudah sembuh.

Adapun dari ratusan warga itu, ada sinden dan penabuh gamelan yang mengiringi dalang ikut mengalami gejala keracunan makanan. Sebagian besar dari mereka pun mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. 

Dalang dalam pentas wayangan di Desa Karangturi itu, Ki Surono Purbo Carito, mengungkapkan ada sekitar 15 orang pengiringnya yang mengalami keracunan makanan. 

Dari jumlah tersebut dikatakan ada empat orang yang dirawat di rumah sakit, ada yang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dan ada pula yang masih dirawat di rumah. 

"Kebetulan saya sendiri hanya makan nasi sedikit dan kerupuk secuil. Saya memang jarang makan di lokasi hajatan. Tetapi pengiring saya ada yang makan sampai habis, ada yang cuma makan separuh, tapi semua kena dampak," ujar Ki Surono.

Dalam gelaran wayang kulit itu, setahu Ki Surono hidangan yang disiapkan pemilik hajatan berupa nasi, daging ayam rendang, sambal krecek, acar, dan kerupuk udang. Hidangan itu disajikan dalam kardus. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved