Keracunan Massal di Klaten
Puluhan Warga Korban Keracunan Makanan di Klaten Membaik, Status Masih KLB
Sebanyak dua orang korban keracunan massal yang sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit pun kini sudah diperbolehkan pulang.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
Tribunjogja.com, KLATEN - Kondisi sejumlah korban keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mulai membaik.
Sebanyak dua orang korban keracunan massal yang sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit pun kini sudah diperbolehkan pulang.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, merasa bersyukur lantasan sejumlah korban keracunan massal berangsur membaik.
Kendati demikian, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium sampel sisa makanan hajatan wayang kulit yang menyebabkan insiden tersebut terjadi.
"Kami masih menunggu hasil lab yang dilaksanakan Provinsi Jawa Tengah. Kalau untuk korban, sampai detik ini ada 141 orang. Kami masih membuka posko kesehatan yang semoga sore ini sudah selesai (dibuka)," ujar Hamenang kepada awak media, Rabu (16/4/2025).
Hamenang menyampaikan apabila jumlah warga yang datang ke posko dengan keluhan gejala keracunan makanan sudah berkurang. Maka, posko kesehatan itu bakal digeser ke Puskesmas Gantiwarno.
Adapun terkait status kejadian luar biasa (KLB), Hamenang menyebut sampai saat ini insiden keracunan massal di Desa Karangturi masih ditetapkan sebagai KLB.
Namun, pihaknya masih akan terus memantau perkembangan kondisi terbaru di lapangan terkait status KLB itu.
"Memang dalam 3x24 jam ini kami menetapkan sebagai KLB. Kalau memang kondisi sudah melandai nanti kami cabut (status KLB), kalau belum ya kami perpanjang," ucapnya.
Lebih lanjut untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang, Hamenang mengimbau masyarakat menjaga kebersihan dan keamanan pangan.
Terutama bagi warga yang hendak menggelar hajatan diminta berkoordinasi dengan desa setempat.
"Mungkin ke depan kami akan ada imbauan terkait mau masak (di hajatan) harus hati-hati, dilihat bahan makanannya terlenih dulu untuk memastikan semuanya baik, baru kemudian diolah," paparnya.
"Pertama koordinasi dengan desa dulu baru nanti puskesmas setempat. Jangan sampai musibah itu terulang," lanjutnya.
Selain menunggu hasil lab, Hamenang menuturkan juga sedang menunggu hasil koordinasi serta pemeriksaan dari kepolisian.
Ia berharap masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan lantaran dinilai tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden itu.
Alasan Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Keracunan Massal di Klaten |
![]() |
---|
Status KLB Keracunan Massal di Karangturi Klaten Dicabut |
![]() |
---|
Hasil Uji Sampel Air Sumur Lokasi Keracunan Massal di Desa Karangturi Klaten |
![]() |
---|
Korban Keracunan Massal di KLaten Tembus 160 Orang Termasuk Sinden dan Penabuh Gamelan Wayangan |
![]() |
---|
Cerita Warga Klaten Awal Mula Tahu Keracunan Setelah Semalam Makan Nasi Kardus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.