Pedagang dan Juru Parkir TKP Abu Bakar Ali Akan Direlokasi Sementara ke Batikan dan Ketandan
Pedagang dan juru parkir TKP Abu Bakar Ali Yogyakarta akan direlokasi ke lokasi baru yang tengah disiapkan pemerintah.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Setelah itu, bangunan di kawasan ABA akan dibongkar dan direlokasi ke area parkir Ketandan.
"Untuk Penataan juru parkir, Dinas Perhubungan Kota (Yogya) juga dalam proses melakukan identifikasi lokasi lokasi parkir baik yang di badan jalan atau yang di lokasi khusus parkir, yang dapat digunakan untuk menampung juru parkir yang sekarang ada di ABA. Nanti nya kalau sudah selesai semua baik kurasi oleh Dinas Perdagangan Kota dan Dinas Perhubungan Kota ada alternatif alternatif untuk menempatkan pedagang ABA dan juru parkir ABA yang ada sekarang, sehingga nantinya di tanggal 28 semua nya dapat selesai, dan bangunan ABA akan kita bongkar dan di pindahkan ke parkir Ketandan," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menegaskan bahwa TKP ABA sedari awal diperuntukkan hanya untuk fungsi parkir. Ia mempertanyakan keberadaan pedagang di lokasi tersebut.

Sri Sultan juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap juru parkir yang terdampak pembongkaran.
“Sing penting (yang penting) mereka tidak ditelantarkan. Ya kan,” ujarnya.
Pemerintah DIY, lanjut Sri Sultan HB X, telah menyiapkan Mandala Krida sebagai lokasi sementara bagi para juru parkir ABA.
“Ning sementara (tapi sementara), bukan permanen,” ucapnya.
Sementara itu, relokasi permanen akan diarahkan ke area parkir Ketandan.
Ia juga meminta Pemkot Yogyakarta untuk melakukan pendataan jumlah juru parkir yang akan direlokasi ke Ketandan.
“Sing penting diopeni (diurus), jangan ditelantarkan. Itu orang Jogja juga. Mereka butuh makan, keluarganya, jangan ditelantarkan,” tegasnya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Pemda DIY dalam penataan kawasan ABA.
Ia menilai persoalan pedagang memerlukan pendekatan lintas sektor.
“Tentu beda karena ada perencanaan dari Sekda Provinsi untuk menata pedagang,” ujar Hasto.
Di sisi lain, pengelola TKP ABA, Doni Rulianto, menyebut bahwa sejak awal kawasan tersebut memang diperuntukkan sebagai area parkir. Namun, terdapat fasilitas tambahan seperti kios pedagang dan toilet umum.
“Setahu saya, peruntukannya TKP ABA memang untuk parkir. Pedagang ini kan fasilitas pendukung dulu kalau tidak salah,” kata Doni.
Ia juga mengungkapkan bahwa para pedagang menolak usulan relokasi ke Pasar Batikan karena belum ada kejelasan teknis mengenai tempat tersebut.
“Mereka sepakat menolak solusi sementara dari Dishub untuk dipindah ke Batikan," tandasnya. (*)
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Pemda DIY Perkuat Ketahanan Pangan melalui Lima Strategi Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.