Erupsi Gunung Merapi

Enam Jam Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sebanyak Lima Kali ke Arah Kali Krasak

Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pada pukul 00.00-06.00, Selasa (15/04/2025).

Travelkompas.com
Wisata Gunung Merapi  

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pada pukul 00.00-06.00, Selasa (15/04/2025).

Tercatat 5 kali guguran lava mengarah ke arah Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 2.000 m, 1 kali ke arah Kali Bebeng 1.500 m dan 10 kali ke arah Kali Sat/Putih sejauh maksimum 2.000 meter.

Pada pengamatan tersebut, BPPTKG juga mencatat adanya sejumpah kegempaan.

Tercatat terjadi 22 guguran, dengan amplitudo : 2-14 mm, Durasi : 49.34-128.01 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 24 kali, amplitudo : 2-11 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, dan durasi : 11.56-15.56 detik. 

Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali, dengan amplitudo : 41 mm, dan durasi : 12 detik. Tektonik Jauh terjadi 2 kali, amplitudo : 18-28 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 105.79-112.01 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 16.9-19 °C, kelembaban udara 85-87.1 persen, dan tekanan udara 872-915 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Termasuk agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved