Mengenal Baju Adat Toraja, Dayak Ngaju, Baduy Dalam, Nias Selatan, Asmat
Baju adat Nusantara bukan hanya sakadar pakaian tradisional, melainkan sebagai cerminan filosofi yang mendalam
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM – Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa yang menyimpan kekayaan budaya tak ada tanding.
Di balik keindahan bentuknya, baju adat Nusantara bukan hanya sakadar pakaian tradisional, melainkan sebagai cerminan filosofi yang mendalam tentang kehidupan, alam, dan spiritualitas masyarakatnya.
Namun, di tengah arus globalisasi banyak makna unik dari baju adat ini yang tersembunyi dan jarang diketahui oleh masyarakat luas.
Kali ini akan mengupas lima baju adat yang memiliki filosofi mendalam.
Melalui artikel ini, diharapkan generasi muda semakin menghargai warisan leluhur.
1. Baju Adat Toraja

Baju adat toraja dari Sulawesi Selatan, khususnya dalam ritual Rambu Solo’ atau pemakanan sering kali dianggap hanya sebagai pakaian hitam sederhana dengan kain tenun.
Namun, filosofi mendalamnya terletak pada konsep “ma’badong” atau tarian duka yang menyertai pemakaiannya.
Kain tenun berpola geometris yang melambangkan perjalanan jiwa dari dunia fana ke alam abadi, di mana warna hitam bukan sekadar kesedihan, melainkan representasi kesetaraan sosial di hadapan Sang Pencipta.
Makna unik yang jarang diketahui yaitu bahwa aju ini dirancang untuk membekukan waktu, di mana pemakaiannya baik pria maupun wanita harus menahan emosi agar jiwa almarhum tenang.
Filosofi ini mencerminkan bahwa pandangan Toraja tentang kematian bukanlah akhir, melainkan transisi keselarasan yang jarang dipahami di luar komunitas mereka.
Baju ini hanya dipakai dalam ritual tahunan yang menjadikannya simbol ketahanan budaya di era modern.
2. Baju Adat Dayak Ngaju

Di pendalaman Kalimantan Tengah, baju adat Dayak Ngaju untuk pria terdiri dari kain tenun hitam dengan motif mandau dan burung enggang.
Sementara, pakaian wanita mengenakan rok tenun panjang bernama lilin.
Pemain PSIM Yogyakarta Anton Fase Nilai Timnas Masih Punya Kans di Kualifikasi Piala Dunia 2026 |
![]() |
---|
Winger PSIM Yogyakarta Ungkap Beda Kompetisi Sepak Bola Indonesia dan Belanda |
![]() |
---|
Kabar Gembira Jelang Laga Indonesia vs Irak, Verdonk dan Ole Siap Diturunkan |
![]() |
---|
Daftar 17 Cagar Budaya yang Baru Ditetapkan di Gunungkidul |
![]() |
---|
Rahasia Dimsum: 5 Keunikan yang Jarang Diketahui Pecinta Kuliner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.