Rahasia Dimsum: 5 Keunikan yang Jarang Diketahui Pecinta Kuliner
Dimsum bukan sekadar makanan, melainkan cerminan budaya sosial Tiongkok abad ke-19 yang kini berevolusi menjadi simbol kemewahan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM – Dimsum merupakan hidangan kecil khas masakan Kanton dari Tiongkok Selatan yang telah menjadi hidangan favorit seluruh dunia termasuk Indonesia salah satunya.
Namun, dibalik popularitasnya sebagai camilan yang lembut dan juicy, dimsum menyimpan keunikan-keunikan yang tersembunyi.
Dimsum bukan sekadar makanan, melainkan cerminan budaya sosial Tiongkok abad ke-19 yang kini berevolusi menjadi simbol kemewahan.
Makanan ini memiliki arti sebagai “menyetuh hati” dalam dialek Kanton, awalnya diciptakan sebagai makanan ringan untuk pekerja pelabuhan di Guangzhou yang lelah setelah hari panjang.
Kini dengan penyebaran diaspora Tiongkok, dimsum telah beradaptasi di berbagai negara termasuk Indonesia yang dipengaruhi rempah lokal.
Berikut keunikan-keunikan tersembunyi yang jarang orang lain tau.
1. Teknik Steaming dengan Daun Bambu yang Memberi Aroma Alami Unik
Salah satu keunikan dimsum yang kurang diketahui adalah penggunaan daun bambu segar untuk melapisi keranjang steaming tradisional yang memberikan aroma earthy ringan dan anti-bakteri alami.
Daun bambu ini bukan hanya untuk estetika, melainkan untuk menyerap kelembapan berlebih dan mencegah dimsum lengket, sehingga mempertahankan tekstur kenyal yang khas.
Teknik ini berasal dari tradisi agraris Tiongkok Selatan, di mana bambu melimpah dan membantu melestarikan nutrisi seperti vitamin B dari isian daging atau sayur.
2. Dimsum sebagai Simbol Status di Era Dinasti Qing
Banyak yang mengira dimsum hanyalah makanan rakyat biasa, padahal pada abad ke-19 selama Dinasti Qing, dimsum premium seperti xiao long bao menjadi simbol status bagi pedagang kaya di Guangdong.
Sejarah mencatat bahwa kaisar Qianlong pernah menyamar sebagai pedagang untuk mencicipi dimsum di kedai teh pinggir jalan yang kemudian mempopulerkannya di kalangan elit.
Fakta ini jarang dibahas karena fokus modern pada dimsum sebagai street food.
Hidangan ini awalnya dibuat dengan isian langka seperti abalone atau foie gras untuk pesta kerajaan, bukan versi murah yang kita kenal sekarang.
Info Event Jogja Hari Ini: Pembukaan Pameran Nandur Srawung 12 Eling Awakening |
![]() |
---|
Makna Filosofis di Balik Nasi Tumpeng: Simbol Syukur dan Kemakmuran Bangsa |
![]() |
---|
5 Fakta Unik Rumah Adat Indonesia yang Jarang Diketahui, Bikin Takjub |
![]() |
---|
Memahami Pakaian Adat Lampung Pepadun dan Saibatin |
![]() |
---|
Makna Bubur Merah dan Putih dalam Adat Jawa: Simbol Harmoni Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.