Keracunan Massal di Klaten
Kasus Dugaan Keracunan Makanan Acara Tasyakuran di Klaten, Dinkes Ambil Sampel Makanan
Keracunan massal itu terjadi setelah warga menghadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka tasyakuran salah satu warga Desa Karangturi
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Andi menyampaikan sampai saat ini, Puskesmas Gantiwarno masih melayani apabila ada pasien baru.
Mengingat, Puskesmas Gantiwarno sudah memiliki UGD dan rawat inap 24 jam.
Sebelumnya, Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibawa, mengatakan ada sebanyak 64 orang warga Desa Karangturi yang mengalami tanda-tanda keracunan. Antara lain merasa mual, muntah, lemas, dan demam.
"Dari 64 orang itu kurang lebih ada 24-an warga yang dirawat inap, baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit Bagas Waras."
"Sisanya melakukan rawat jalan. Tetapi kami masih melakukan proses observasi di UGD Puskesmas Gantiwarno. Mudah-mudahan tidak semakin meluas," ujar Hanung saat ditemui di Desa Karangturi, Senin (14/4/2025).
Hanung mengungkapkan warga yang mengalami dugaan keracunan makanan mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia (lanjut usia).
Pihaknya mengaku belum menklasifikasikan secara detail terkait usia para korban. Sebab, saat ini proses pendataan masih terus berjalan.
Adapun, pagelaran Wayang Kulit tersebut dikatakan dihadiri oleh sekitar 200-an warga. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 64 warga yang mengalami gejala keracunan makanan. (jogja.tribunnews.com/drm)
Alasan Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Keracunan Massal di Klaten |
![]() |
---|
Status KLB Keracunan Massal di Karangturi Klaten Dicabut |
![]() |
---|
Hasil Uji Sampel Air Sumur Lokasi Keracunan Massal di Desa Karangturi Klaten |
![]() |
---|
Korban Keracunan Massal di KLaten Tembus 160 Orang Termasuk Sinden dan Penabuh Gamelan Wayangan |
![]() |
---|
Cerita Warga Klaten Awal Mula Tahu Keracunan Setelah Semalam Makan Nasi Kardus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.