Cuaca Ekstrem Buat Produksi Cabai Rawit Merah Turun, Harganya di Kulon Progo Jadi Mahal

Mahalnya harga cabai rawit merah salah satunya disebabkan dari kondisi produksi di petani.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
CABAI RAWIT MAHAL - Stok cabai rawit merah yang dijual oleh salah satu pedagang di Pasar Sentolo, Kulon Progo, Kamis (10/04/2025). Faktor cuaca hingga permintaan tinggi disebut memicu mahalnya harga cabai. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Harga cabai rawit merah di Kulon Progo melambung tinggi selama libur Lebaran kemarin, bahkan sempat menyentuh level Rp100 ribu per kilogram (kg).

Saat ini harganya berangsur turun namun masih tinggi, yaitu di kisaran Rp90 ribu per kg.

Mahalnya harga cabai rawit merah salah satunya disebabkan dari kondisi produksi di petani.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Champion Cabai Kulon Progo, Sukarman.

"Produksi cabai rawit merah saat ini turun karena kondisi cuaca yang terbilang sangat ekstrem," jelasnya dihubungi pada Jumat (11/04/2025).

Menurut Sukarman, kondisi cuaca yang tak menentu memunculkan sejumlah penyakit pada tanaman cabai.

Akibatnya, buah cabai menjadi lebih kecil sehingga hasil panennya pun menjadi tidak optimal.

Apalagi di Kulon Progo, lahan tanam cabai rawit merah saat ini terbilang kecil yaitu hanya 5 hektare (ha).

Baca juga: Kalurahan Gulurejo Lendah Kulon Progo Tambah Luasan Sawah Jadi 115,16 Ha

Yang lebih mendominasi adalah cabai keriting merah yang luas lahannya bisa mencapai 200 sampai 300 ha.

"Sedangkan untuk cabai rawit merah sentranya di Jawa Timur, dan produksinya saat ini berkurang karena cuaca ekstrem tadi," ujar Sukarman.

Produksi yang turun namun permintaan yang tinggi membuat harga cabai rawit merah melambung jauh.

Adapun di tingkat petani Kulon Progo, harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 70 ribu sampai 80 ribu per kg.

Sukarman memperkirakan panen raya cabai akan dimulai memasuki bulan Mei.

Adapun panen cabai rawit merah di Kulon Progo diperkirakan baru akan lebih banyak saat bulan Agustus.

"Sebab menghindari dengan panen di Jawa Timur sebagai sentra cabai rawit merah," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved